Meski demikian, pihaknya akan terus memantau perkembangan perkara ini. Selain itu, juga akan terus mendampingi serta melakukan pembelaan terhadap para mahasiswa.
“Kejadian ini jangan sampai menyurutkan apa yang mestinya mahasiswa bela. Jangan sampai membuat takut dan kendor,” katanya.
Perwakilan mahasiswa Unnes Fajar Sidiq menjelaskan, selain lima mahasiswa diamankan, ternyata ada dua mahasiswa yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit Roemani Semarang.
Keduanya mengalami sesak nafas akibat terpapar gas air mata yang ditembakkan polisi.
“Keduanya sudah dibawa pulang. Kami mengutuk keras kepada tindakan kekerasan polisi kepada para mahasiswa,” tegasnya.
Dua mahasiswa tersebut adalah Fitriani dari Universitas Ivet Semarang dan Syamsul Arifin dari UIN Walisongo.
Menurutnya, beberapa tindakan kekerasan yang dialami mahasiswa tak menyurutkan untuk terus melakukan pergerakan menentang UU Cipta Kerja.
“Semarang tidak tinggal diam, Jawa Tengah akan terus bergerak melawan, kita tunjukan hari ini momentum gerakan sipil dan mahasiswa,” katanya.