25.9 C
Semarang
Saturday, 23 August 2025

Budaya Adat Nusantara di Puncak Dies Natalis UIN Walisongo

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – UIN Walisongo Semarang melaksanakan puncak Dies Natalis ke-53 di Auditorium Gedung Prof Tgk Ismail Ya’qub Auditorium 2 Kampus 3, Kamis (6/4). Temanya, Berdaya Membangun Karya. Menariknya, seluruh hadirin dalam Sidang Senat terbuka ini menyemarakkan dengan mengenakan pakaian adat nusantara.

Selaras dengan tema yang diusung, turut ditampilkan tarian kolosal nusantara yang dibawakan oleh mahasiswi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Walisongo. Lantunan gending gamelan juga mengiringi kegiatan. Menggambarkan naunsa kebudayaan yang dijunjung tinggi oleh seluruh civitas akademika.

Sebanyak 800 hadirin mengikuti acara. Terdiri atas civitas akademika dan tamu undangan. Tampak hadir Rektor UIN Salatiga, Rektor UIN Saifudin Zuhri Purwokerto, Rektor UIN KH Abdurahman Wahid Pekalongan, dan Rektor IAIN Kudus, mitra UIN Walisongo, pimpinan Organisasi Masyarakat serta para jurnalis. Juga perwakilan keluarga dari Rektor UIN Walisongo sebelumnya.

Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq MAg membuka kegiatan dengan menyampaikan hasil laporan peningkatan di UIN Walisongo selama 2022. Ia juga mengutarakan rasa terima kasih kepada hadiri yang bersedia datang.

“Karena itu pada seluruh civitas akademik UIN Walisongo Semarang, pak direktur, pak sekjen, pak menteri kami menyapaikan terima kasih yang luar baisa atas suport atas dukungannya,” kata Prof Imam dalam sambutannya.

Menurutnya, tema Berdaya Membangun Karya mensyaratkan karya yang telah ditorehkan UIN Walisongo, serta dedikasi para dosen dan seluruh unsur yang terlibat dalam meningkatkan prestasi. Sidang senat terbuka ini merupakan puncak acara. Sebelumnya, sudah dilaksanakan beragam kegiatan. Mulai dari sisi akademik, olah raga sampai spiritual zaiarah ke-53 Wali dan Auliya sebagai bentuk hikmad UIN Walisongo.

“Berdaya Membangun Karya adalah rekognisi dan capaian kita bersama  dari mahasiswa, dosen, seluruh civitas akademika yang kita dedikasikan untuk Indonesia,” tambahnya.

Pihaknya merinci berpotensi untuk terus berkembang. UIN Walisongo berhasil mencapai rekapitulasi yang luar biasa dibanding tahun sebelumnya. Pertama, mengukuhkan enam guru besar pada 2022, di tambah tiga guru besar di triwulan pertama 2023. Kedua, mendapat gelar akreditasi unggul pada Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Akuntansi Syariah, S2 Manajemen Pendidikan Islam, dan S2 Pendidikan Agama Islam.

Ketiga, Psikohumaniora menjadi satu-satunya jurnal yang terindeks Scopus se-Asia Tenggara. Melampaui pencapaian jurnal psikologi di PTN maupun PTKIN. Keempat, UIN Walisongo berhasil melaksanakan kolaborasi eksternal. Di antaranya dengan berbagai pihak nasional dan internasional. Seperti Vienna University, KUPI Internationla, Conference Halal20, Kapolri, KPU, BP2MI, Baznas, dan BWI.

Kelima, PTKIN di Semarang ini juga berhasil meraih prestasi sebagai Kampus Informatif, peringkat 1 PTKIN dan peringkat 3 PTN. Berhasil membuat video promosi SPAN-UM PTKIN terbaik, WHC Juara 1 Top Pendampingan oleh Pendamping PPH se-Indonesia, Penghargaan dari RADARSEMARANG.COM sebagai Rektor Inovatif dalam Syiar Moderat, dan sebagainya.

“Peminat UIN Walisongo juga mengalami kenaikan yang signifikan. Jumlah PMB tahun lalu ada 85 ribu pendaftar. Untuk jalur pertama, SPAN pendaftar mencapai 40 ribu. Padahal yang diterima hanya 2.100 mahasiswa. Ini belum jalur lainnya. Insya’Allalh 150 ribu calon mahasiswa akan mendaftarkan diri di UIN Walisongo tahun 2023 ini,” ungkapnya.

Pihaknya juga berpesan kepada para dosen dalam masa-masa penyelarasan Peraturan Menpan RB Nomor 1 Tahun 2023 untuk melakukan akselerasi PAK. Baik itu kenaikan pangkat maupun pengakuan untuk segara di optimalkan.

“Kami mohon untuk para fakultas, tim operator, dan tim akademik untuk segera melakukan akselerasi cepat dengan penuh dan dilakukan afirmasi agar peluang untuk penyelarasan PAK ini bisa berjalan baik,” imbuhnya.

Acara dilanjutkan dengan pidato akademik yang disampaikan oleh Dr Andi Fadlan SSi MSc terkait Tantangan dan Strategi Pengembangan Kreativitas di Perguruan Tinggi. Diharapkan UIN Walisongo semakin kreatif dalam mengembangkan kampusnya.

“Kampus diharapkan juga bisa meningkatkan mutu dan kualitasnya agar bisa lebih baik dan selalu berupaya untuk meningkatkan mutunya,” ungkapnya.

Hadir dalam puncak Dies Natalis UIN Walisongo kemarin, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi MAg yang kemudian menyampaikan orasi ilmiah. Judulnya Reinventing The Islamic Higher Educations: Penguatan Mutu dan Daya Saing PTKIN untuk Pendidikan Berkelanjutan.

Menurutnya, ada 10 isu penting dari pendidikan tinggi keagamaan Islam. Salah satunya masalah akreditasi dan ini menyangkut tentang mutu. “Dari 59 PTKIN yang dimiliki oleh Kementerian Agama, kita baru memiliki 7 PTKIN yang terakreditasi institusi A atau Unggul, dan salah satunya adalah UIN Walisongo Semarang,” katanya. (kap/aro)

Reporter:
Khafifah Arini Putri

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya