RADARSEMARANG.COM, Semarang – Normalisasi Sungai Tenggang kembali dilakukan untuk menambah daya tampung debit air, Selasa (4/4). Hal ini dilakukan untuk menanggulangi banjir yang pernah melanda Semarang 1 Januari 2023 lalu.
Pelaksana Proyek Normalisasi Sungai Tenggang, Supriyanto, mengungkapkan, normalisasi tersebut merupakan bagian dari imbauan Menteri PUPR saat berkunjung ke Bendung Tenggang 3 Januari 2023 lalu. Normalisasi juga dilakukan, di Seringin, Kali Baru, dan Sungai Semarang.
“Yang di Seringin sudah selesai 100 persen, Kali Baru sudah 100 persen, Sungai Semarang masih berjalan 50 persen. Dan Tenggang ini masih di-setting. Kemungkinan 10 hari selesai,” katanya.
Diakuinya, normalisasi Sungai Tenggang memiliki tingkat kesulitan tinggi dan sosial tinggi. Harus toleransi keistimewaan. “Di lokasi lain, kami biasa pakai Excavator Amphibi dan Excavator Ponton. Tapi di Sungai Tenggang harus pakai Pompa Dredging,” tandasnya.
Tidak seperti Excavator Amphibi atau Excavator Ponton yang sedimennya ditampung pakai dump truck lalu dibuang ke disposal. Pompa Dredging memiliki keistimewaan yakni pipa yang melintang langsung ke disposal. Bisa langsung menyedot sedimen 5000 meter kubik dengan pengerjaan panjang 600 lebar 20 meter. “Untuk kedalaman 1,8 meter dengan harapan menambah daya tampung yang lebih dalam,” katanya.
Tak hanya itu, kata Supriyanto, Menteri juga meminta penanggulangan banjir dengan membuat pintu air di dua lokasi, yakni di Seringin dan Tenggang. Saat ini, di Sungai Seringin sudah ada delapan pintu air, setelah ditambah dua pintu air kini ada 10 pintu air yang dipersiapkan. Di Sungai Tenggang sudah ada enam, ditambah dua lagi menjadi delapan pintu air.
Perwakilan UPTD Rumah Pompa Wilayah Timur Kota Semarang Eko Setyanto mengungkapkan, di wilayah timur Kota Semarang memang banyak sampah, baik sampah plastik maupun enceng gondok. Hampir rata-rata sepanjang pinggir Jalan Tol Muktiharjo maupun di Sungai Tenggang. “Sampah dan enceng gondok kalau musim hujan masuknya ke Sungai Tanggang, sehingga kinerja pompa kurang maksimal,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat di pinggiran Sungai Tenggang senantiasa menjaga kebersihan. “Terutama jangan membuang sampah di sungai, karena menghambat penyedotan di Sungai Tenggang,” katanya. (fgr/ida)