25 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Ribuan Pelajar Meriahkan Karnaval Dugderan, Hari ini Kirab Dugderan di Alun-Alun MAS

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Ribuan pelajar memeriahkan Karnaval Dugderan Pelajar Kota Semarang menyambut datangnya bulan suci Ramadan Senin petang (20/3). Pantang menyerah, kendati diguyur hujan.

Sebanyak 6.400 pelajar SD-SMP se-Kota Semarang unjuk kreativitas. Mereka mengusung pernak-pernik khas Semarangan seperti kembang manggar, warak ngendok, drum band, aneka costum wayang, termasuk pakaian khas Semarangan. Mereka menyusuri rute mulai dari Lapangan Pancasila Simpanglima, Jalan Pahlawan, hingga Taman Indonesia Kaya.

Dalam acara yang diprakarsai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dan Masjid Baiturahman ini dibuka dengan tarian Gebyar Dugderan persembahan dari Tirang Comunity.

Kemudian dilakukan upacara pelepasan peserta Karnaval Dugderan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang mewakili wali kota. Ditandai dengan suara sirine dan pelepasan 23 ekor burung merpati pukul 16.15. Itu sebagai simbol tahun 2023.

Dudgeran merupakan simbol dari keterkaitan yang harmonis antara etnis, Arab, China, dan Jawa. Event ini membuka jalinan kontak budaya atau akulturasi budaya yang lebih intensif.

Terciptalah maskot Kota Semarang, Warak Ngendok. Warak berasal dari bahasa Arab yang artinya suci. Sedangkan Ngendok berarti bertelur.

Warak Ngendok merupakan simbol kerukunan tiga etnis di Kota Semarang, Arab, China, dan Jawa. Wujudnya hewan berkaki empat, kepala Naga, tubuh Buraq, dan kaki Kambing.

“Warak Ngendok dijadikan ajang untuk menjaga kesucian menjelang Ramadan,” kata Iswar dalam sambutannya.

Kegiatan ini menjadi daya ungkit wisata yang turut memulihkan kondisi perekonomian, sesuai tema simpul kekuatan kemajemukan budaya menuju pemulihan ekonomi.

“Kemeriahan ini masih akan berlanjut hari ini, Selasa (21/3). Adalah Kirab Dugderan yang digelar sehari sebelum puasa. Rutenya dari Balai Kota ke Masjid Agung Semarang (MAS). Kali ini melibatkan berbagai umur, mulai anak-anak sekolah di Kota Semarang dan kalangan dewasa,” kata Iswar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso Poespojoedho menjelaskan, tahun ini dugderan digelar lebih meriah dan berbeda dari tahun sebelumnya.

Prosesi utama akan dipusatkan di Alun-Alun Masjid Agung Semarang (MAS). Diawali di halaman Balaikota Semarang oleh Wali Kota Semarang yang berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat.

“Namun karena Wali Kota saat ini adalah Ibu Hevearita Gunaryanti Rahayu, nantinya akan memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum. Beliau juga yang akan mengawali pelepasan pawai Dugder dari halaman Balaikota Semarang menuju Alun-Alun Masjid Agung Semarang,” jelasnya.

Wing menerangkan, prosesi Dugder dimulai sejak tahun 1881 Masehi oleh Kanjeng Raden Mas Arya Adipati Purbaningrat sebagai Bupati Semarang waktu itu. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, terdapat beberapa pasukan bergada (kelompok atau grup prajurit) yang dikirimkan dari tiap-tiap perwakilan kecamatan sebanyak delapan orang.

Pasukan bergada beranggotakan 40 personel. Dibagi empat kelompok pasukan, yakni Bergada Watang Ki Ageng Pandanaran, Bergada Pedang Temeng Surohadimenggolo, dan Bergada Badui Reksanegara. Termasuk partisipasi seluruh ibu-ibu lurah se-Kota Semarang yang tergabung dalam pasukan Bergada Sorogeni Gandewo Suromenggolo sebanyak 40 orang.

“Kami akan mengundang beberapa kepala daerah termasuk Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Nanti akan dimeriahkan dengan pertunjukan Gatra Budaya Dugder, yakni drama teaterikal yang menggambarkan bermacam-macam budaya di Kota Semarang,” jelasnya.

Pemkot akan melakukan penutupan beberapa ruas jalan dan melakukan rekayasa lalu lintas selama prosesi Dugderan. Mulai pukul 13.00 dilakukan penutupan Jalan Pemuda sampai Masjid Kauman hingga selesainya Dugderan. Sedangkan Jalan Indraprasta dibuat menjadi dua arah.

Kemudian arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada akan dialihkan ke kiri ke Jalan Depok atau ke Jalan Pemuda dan masuk ke Jalan MH Thamrin. Selanjutnya arus lalu lintas dari Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol) tidak masuk ke Jalan Pemuda dan dialihkan ke Jalan Indraprasta (2 arah).

Sedangkan arus dari Jalan Indraprasta dialihkan menuju Jalan Imam Bonjol dan arus dari Tugu Muda menuju Jalan Imam Bonjol dialihkan ke kiri Jalan Indraprasta atau lurus ke Jalan Imam Bonjol (Stasiun Poncol). (den/mg2/mg5/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya