RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong pelaku UMKM untuk mendaftarkan produknya agar tersertifikasi halal. Sertifikasi tersebut dapat membantu produk UMKM naik kelas dan pasar semakin luas.
Menurut Mbak Ita -sapaan akrabnya- banyak negara muslim yang membutuhkan produk-produk UMKM dari Indonesia. Salah satunya Kota Semarang. Sehingga sertifikat halal menjadi hal yang wajib untuk mendongkrak pasar ekspor.
“Sertifikasi halal ini prosesnya tidak mudah, berbiaya tinggi, sehingga mungkin kadang-kadang pelaku usaha bukannya enggan tapi sudah putus asa,” ungkap Mbak Ita dalam acara Gebyar Polder Tawang dan Kampanye Mandatory Halal, Sabtu (18/3).
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi untuk menjadi pengekspor produk-produk halal ke luar negeri. Harapannya, hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, tetapi juga bisnis perorangan maupun UMKM.
“Sehingga diharapkan adanya Kampanye Mandatory Halal ini dapat membuka mata kita bahwa pemerintah kota, provinsi, dan pusat selalu mendukung pelaku usaha. Ini bentuk edukasi dan pendampingan UMKM untuk bisa mendapat sertifikasi (halal), sehingga produk mereka bisa naik kelas,” imbuh Mbak Ita.
Kampanye Mandatory Halal merupakan wujud keseriusan Pemerintah Kota Semarang terhadap amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014, produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di wilayah Republik Indonesia wajib bersertifikat halal. Kewajiban bersertifikat halal ini adalah komitmen pemerintah untuk memberikan keamanan, kenyamanan, keselamatan, dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat.
Kampanye Mandatory Halal tersebut merupakan satu rangkaian kegiatan Gebyar Polder Tawang yang diselenggarakan dalam rangka memeringati HUT ke-476 Kota Semarang. Kemeriahan begitu terasa karena banyaknya agenda yang diadakan, seperti lomba mancing, lomba nyanyi dangdut, dan lomba masak hasil urban farming.
Kemudian lomba masak olahan ikan, lomba masak menu stunting, lomba masak kudapan menu stunting dan lomba suporter. Kegiatan juga diramaikan dengan kegiatan Fun Run dan komunitas vespa yang berkeliling mengitari kawasan Kota Lama.
“Ini adalah bagaimana mewujudkan masyarakat hidup sehat. Utamanya untuk penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan. Serta urban farming ini (jika dilakukan) dari hulu ke hilir akan memberi dampak yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Mbak Ita berharap hal tersebut bisa diimplementasikan oleh masyarakat luas. (BBS/zal)