RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan karyawan dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang menggelar aksi damai di depan gerbang masuk Balai Kota Semarang Kamis (16/3). Mereka menuntut Ketua PMI Kota Semarang Awal Prasetyo dan pengurus tahun 2021-2026 mundur.
Dalam aksi ini, puluhan massa ini membawa spanduk berisikan tuntutan dan keluhan kebijakan yang dikeluarkan ketua PMI Kota Semarang yang dinilai menyalahgunakan wewenang, bahkan arogan, sewenang-wenang memerintah relawan. Bahkan mereka membawa pocong, sebagai simbol matinya keadilan di tubuh PMI Kota Semarang.
“Tuntutan kami, ketua PMI meminta maaf kepada relawan. Kami juga memintanya mundur,” kata Yoga Abadi, ketua Paguyuban Relawan PMI saat ditemui RADARSEMARANG.COM di sela aksi Kamis (16/3).
Selain itu, ketua PMI telah menghilangkan souvenir. Padahal pendonor Kota Semarang ini butuh souvenir, misalnya piagam, kaos, dan lainnya sebagai ucapan terima kasih. “Relawan tidak ada urusan dengan uang, tapi ketua PMI merasa bisa memerintah kami dan marah-marah terhadap relawan,” keluhnya.
Sementara itu, Ali Hasan, karyawan PMI yang mengikuti aksi menilai ketua PMI Kota Semarang arogan, karena tidak memperpanjang dua karyawan kontrak. Bahkan karyawan itu juga merasa diintimidasi. Makanya pihaknya meminta agar tidak ada demosi atau pemutusan hubungan kerja.
“Ini tidak sesuai dengan 7 prinsip yang ada. Tuntutan kami, aturan PMI dikembalikan sesuai regulasi dan ketua PMI mengundurkan diri,” tambahnya.
Usai melakukan orasi, Wakil Ketua Komisi D Kota Semarang Rahmulyo Adi Wibowo mewakili ketua DPRD Kota Semarang menemui peserta aksi. Bowo -begitu ia disapa- meminta 10 perwakilan peserta aksi untuk melakukan mediasi dengan para wakil rakyat.
“Kami tampung dan lihat dulu persoalannya. DPRD tentu akan mencoba menjadi mediator dan mengurai permasalahan yang ada. Apalagi persoalan PMI merupakan hak semua warga,” ujarnya. (den/ida)