27 C
Semarang
Tuesday, 24 December 2024

Stabilkan Harga Jelang Ramadan, Pemkot Semarang Gencarkan Operasi Pasar Migor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Jelang Ramadan, biasanya harga sembako, khususnya beras dan minyak goreng (migor) merangkak naik. Tak hanya itu, persediaan barang di pasaran biasanya juga mulai langka. Nah, untuk menjaga stok dan harga yang stabil, operasi pasar gencar dilakukan.

Kali ini, digelar  PT Dagangan Karya Indonesia bersama Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah. Operasi pasar beras dan minyak goreng digelar di Pasar Bulu, Rabu (15/3). Kegiatan ini juga didukung oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Semarang.

Begitu operasi pasar dibuka, para pedagang langsung menyerbu stan. Mereka berlarian untuk mendapat jatah lebih awal. Antrean pun mengular. Tapi tidak menyurutkan niat pedagang untuk membeli beras Medium dan minyak goreng merek Minyakita.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin menjelaskan, operasi pasar ini sudah dilakukan setiap hari oleh pejabat terkait, terutama dilakukan oleh Satgas Pangan dan Satgas inflasi. Hal ini bertujuan agar kenaikan harga kebutuhan pokok bisa sedini mungkin diketahui dan dikendalikan.

“Pemkot berkolaborasi untuk mengadakan operasi pasar menjelang bulan suci Ramadan. Kegiatan ini penting untuk menjaga stabilitas harga,”katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (15/3).

Iswar menerangkan, operasi pasar ini bukan hanya sebagai langkah untuk menjaga stabilitas harga, tetapi juga sebagai langkah peringatan kepada para oknum yang berniat melakukan kejahatan ekonomi yang dapat merugikan masyarakat.

“Ini jadi warning, jangan main-main di Kota Semarang. Karena kita punya Satgas Pangan dan Satgas Inflasi. Tim ini bergerak di tingkat RT dan RW serta melakukan pemetaan, jika ditemukan gudang yang menimbun bahan pokok akan langsung ditindaklanjuti,” bebernya.

Selain itu, Pemkot Semarang juga siap membantu pedagang untuk menekan biaya transportasi jika terjadi kenaikan harga bahan pokok yang tinggi. Tujuannya, lanjut dia, adalah untuk menekan biaya penjualan, sehingga harga bahan pangan yang dijual tidak mengalami kenaikan.

“Misalnya untuk telur, biasanya kan diambil dari Kendal. Nanti kita akan bantu ngambil dari sana. Jadi, ada penekanan biaya transportasi, karena dibantu pemerintah Kota Semarang, misalnya jika terjadi ada kenaikan. Kami memonitor harga dan dilaporkan ke satgas, sehinggga jika ada harga yang mahal di pasar kita bisa ngedrop,” tandasnya.

Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) ini menjelaskan, pihaknya telah menyebar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan pemantauan komoditas pangan sebagai upaya pengendalian harga serta ketersediaan bahan pokok yang ada di pasar tradisional. Total ada 52 pasar yang terus dipantau oleh tim ini.

Ia menjelaskan, saat ini memang ada kenaikan harga pada beberapa bahan pokok, seperti telur dan daging ayam. Namun kenaikan harga tersebut masih dalam taraf normal. “Sudah kita lakukan rapat bersama Satgas Pangan dan Satgas Inflasi Daerah, agar harga ini dapat terpantau setiap hari dan terkondisi dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, CEO PT Dagangan Karya Indonesia Ryan Manafe mengatakan,  menjelang Ramadan, ketidakstabilan harga dan pasokan bahan pokok kerap terjadi. Terutama di pasar tradisional. Karena itu, pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah.

“Kami siap berkontribusi aktif dalam mendukung pemerintah agar harga dan stok bahan pokok tetap stabil. Terutama dalam momen menjelang bulan Ramadan, momen yang krusial untuk masyarakat,” kata Ryan di sela operasi pasar.

Reporter:
Khafifah Arini Putri
Adennyar Wicaksono

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya