RADARSEMARANG.COM, Semarang – Mendekati bulan suci Ramadan, Satpol PP Kota Semarang, melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) di beberapa ruas jalan yang ada di Ibu Kota Jateng, Sabtu (11/3) malam.
Dalam razia ini, sebanyak 22 PSK diamankan. Mereka terjaring saat mangkal di Jalan Imam Bonjol, Jalan Tanjung, Jalan Majapahit (Tanggul Indah), dan Jalan Muradi. Selain mangkal di pinggir jalan, mereka juga tepergok akan melayani tamu di hotel kelas melati.
“Kita lakukan razia karena banyak warga resah, prostitusi di pinggir jalan menjamur, apalagi saat ini akan mendekati bulan Ramadan,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Semarang, Minggu (12/3).
Fajar menjelaskan, karena mangkal di pinggir jalan, para wanita penghibur ini dinilai merusak estetika kota. Bahkan ada beberapa PSK yang kembali tertangkap oleh Satpol PP yang beberapa waktu lalu sudah melakukan penertiban.
“Berulang kali kita razia, berulang kali ada terus. Kalau nekat, akan kita tindak tegas,” ujarnya.
PSK yang tertangkap, lanjut mantan Kepala Dinas Perdagangan ini, kemudian didata dan akan dikirimkan ke ke panti rehabilitasi yang ada di Surakarta. Mereka akan dibina dan diberikan keterampilan agar tidak lagi kembali ke jalan.
“Mereka akan dibina agar tak mengulangi perbuatan dan punya keterampilan untuk mencari pendapatan,” katanya.
Seorang PSK bernama Dinda mengaku terpaksa menjadi PSK dan harus mangkal di pinggir Jalan Tanjung tak jauh dari Stasiun Poncol. Wanita perantauan dari kabupaten tetangga ini sebelumnya berniat mencari pekerjaan di pabrik, namun tak kunjung diterima.
“Niatnya mau cari kerjaan yang halal, tapi susah. Karena terhimpit ekonomi dan bingung mau kerja apa, akhirnya jadi PSK,” ujarnya. (den/aro)
