RADARSEMARANG.COM, Semarang – TNI bersama petugas gabungan menggelar operasi Penegakkan Tata Tertib dan Disiplin (Gaktib). Operasi secara serentak nasional dilakukan untuk menekan angka pelanggaran di lingkungan TNI yang belakangan ini mengalami peningkatan.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI, Widi Prasetijono menyampaikan gelar operasi Gaktib dan yustisi ini sesuai visi dan misi TNI dalam mewujudkan prajurit TNI yang professional, modern dan Tangguh. Sehingga upaya penegakan hukum dan disiplin prajurit menjadi hal yang sangat penting,”
“Operasi Gaktib, ini akan menindak prajurit TNI yang melanggar hukum, disiplin dan tata tertib di mana pun berada. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah arogansi prajurit TNI yang dapat merendahkan martabat dan citra TNI di masyarakat,” ungkapnya di Markas Pomdam IV/Diponegoro, Kalibanteng Semarang, Rabu (8/3) kemarin.
Yudho menyebutkan, data laporan Gaktib dan operasi yustisi Polisi Militer tahun 2022, masih ditemukan adanya trend kenaikan jumlah kasus dibanding tahun 2021. Kasus yang menonjol berupa pelanggaran disiplin dan tata tertib yang meningkat sebesar 50,6 persen, dan pelanggaran pidana desersi sebesar 13,55 persen, yang meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Karena inilah kemudian menjadi pertimbangan bagi TNI untuk tetap menjadikan gelar operasi gaktib dan operasi yustisi sebagai salah satu prioritas dalam pembinaan personel di lingkungan TNI,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyinggung dalam menghadapi tahun Politik 2024. Sesuai amanat dari Panglima TNI, Pangdam menegaskan bahwa TNI bersikap Netral dan tidak terseret ke arah polarisasi politik. Oleh karena itu, Polisi Militer dituntut untuk mampu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap upaya-upaya yang tidak selaras dengan netralitas TNI.
“Seperti penggunaan atribut partai oleh anggota TNI dan penggunaan fasilitas dinas oleh pihak yang tidak berhak. Polisi Militer juga diminta agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dalam mencegah dan menindak upaya kejahatan informasi dan transaksi elektronik atau ITE yang dapat menimbulkan citra negatif TNI,” pungkasnya.
Pembukaan gelar operasi Gaktib dan yustisi TNI ini juga dihadiri Danpomdam IV/ Diponegoro, Kol CPM Rinoso Budi, para Komandan Detasemen Polisi Militer AD, AL dan AU, serta unsur Paminal, Provost Polri, Satpol PP, Bea Cukai dan unsur terkait. (mha/bas)