RADARSEMARANG.COM, Semarang – Rumah Quran Daarus Shalihat Semarang menggelar Haflah Akhirussanah dan Kenaikan Kelas angkatan pertama Minggu (26/2/2023).
Berbeda dengan rumah Quran lainnya, Rumah Quran yang beralamatkan di Jalan Potrosari III 2B Srondol Kulon Semarang itu diikuti oleh santriwati warga sekitar yang berusia antara 20 hingga 70 tahun.
“Rumah Quran Daarus Shalihat belum lama yaitu pada 4 Juni 2022 lalu. Namun saat ini sudah ada 70 santriwati yang merupakan warga Srondol Kulon dan sekitarnya,” kata pendiri Rumah Quran Daarus Shalihat, Rubiyantiningsih.
Peserta di Rumah Quran Daarus Shalihat saat ini terbagi dalam dua angkatan dimana masing-masing angkatan dibagi dalam tiga kelas dimana Kelas I untuk santriwati yang sama sekali belum bisa baca Alquran.
Kemudian kelas II untuk ibu-ibu yang belajar membenarkan makhorijul huruf dengan hukum tajwid serta kelas III untuk ibu-ibu yang belajar memperdalam ilmu tajwid dan tahsin serta menghafal surat-surat pendek.
“Paling banyak pesertanya usia diatas 45 tahun. Tapi meskipun begitu tidak menghalangi semangat kami untuk belajar Alquran. Besok Insya Allah bulan Maret 2023 kami akan mulai buka angkatan ketiga,” sambungnya.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan, berdirinya di Rumah Quran Daarus Shalihat tak lepas dari peran pengasuh Pondok Pesantren Madinah Munawwarah Semarang KH. Yahya Al Mutamakkin dan juga Umi Nafisah Ar Rahbini.“Saat ini empat pengajarnya merupakan santriwati dari Pondok Pesantren Madinah Munawwarah,” sambungnya.
Acara Haflah Akhirussanah dan Kenaikan Kelas tersebut juga dihadiri oleh Umi Nafisah Ar Rahbini dan Ustad Ridwan dari Pondok Pesantren Madinah Munawwarah. Kemudian perwakilan tim penggerak PKK Kota Semarang, Hariyanto dan Lurah Srondol Kulon Indah Tri Prasasti.
Ustad Ridwan dalam sambutanya mengakui sangat mengapresiasi terbentuknya Rumah Quran Daarus Shalihat Semarang. Menurutnya tidak ada kata terlambat untuk belajar Alquran.”Belajar memang harus step by step dari yang sama sekali belum ngerti sekarang sudah bisa. Yang penting aayo terus istiqomah dan mengajak ibu-ibu yang lain untuk bergabung karena ini gerbong besar kelak membanggakan Nabi Muhammad SAW. Sebab sebagai umatnya kita harus berpegang teguh kepada Alquran,” katanya.
Sementara mewakili pemerintah Kota Semarang, perwakilan tim penggerak PKK Kota Semarang Haryanto berharap Rumah Quran Daarus Shalihat menjadi percontohan untuk lahirnya rumah Quranyang lainnya. (bas)
