Sementara itu, penelusuran Minyakita di Pasar Gayamsari, sudah sebulan ini stok minyak goreng bersubsidi Minyakita terbatas. Meski demikian, harga yang dipatok tidak melebihi HET Rp 14.000 per liter. “Tidak boleh naik, apabila ada yang menjual di atas HET akan dilaporkan,” ujar Rosiana, salah satu pedagang sembako di Pasar Gayamsari.
Praktis, setiap stok Minyakita datang, langsung ludes dibeli. “Biasanya Jumat, Sabtu, Minggu langsung habis dibeli penjual dan ibu rumah tangga,” katanya.
Endang, pedagang sembako lainnya mengatakan, Minyakita laris, karena harganya lebih murah dibanding merek lain. “Selisihnya lumayan. Misalnya merek Fitri dijual Rp 16.500 per liter dan merek Sanco Rp 19.500 per liter,” ujarnya.
Ketut Astawa menambahkan, dari pantauan di Pasar Peterongan dan Pasar Johar Baru ditemukan harga sejumlah bahan pangan yang masih tinggi. Di antaranya, beras dan bawang merah. Di Pasar Peterongan, harga bawang merah mencapai Rp 40 ribu per kg, dan harga beras medium Rp 12.500 per kg.
Ia menyebutkan, harga-harga tersebut diprediksi akan segera turun mengingat panen raya akan terjadi pada Maret mendatang. Selain itu, Bulog juga sudah menyuplai beras dengan HET Rp 9.950 per kg.
“Secara umum ketersediaan aman, beras ada. Harga bawang mungkin akan menurun sedikit walaupun musim hujan agak represif. Mungkin masih akan bertahan di harga tinggi. Beras sendiri mungkin akan mengalami penurunan di bulan Maret,” katanya. (mha/mg2/mg5/aro)