RADARSEMARANG.COM, Semarang – Satgas Pangan Polri melakukan sidak di Pasar Johar Baru dan Peterongan, Semarang, Rabu (22/2) Hasilnya, ditemukan adanya pedagang yang menjual minyak goreng bersubsidi merek “Minyakita” dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Salah satu pedagang di Pasar Johar Baru menjual Minyakita seharga Rp 17.500 per liter. Menurut pedagang, barang tersebut merupakan sisa stok pada Januari lalu, hasil pembelian dari sales.
“Dari sana (sales) belinya Rp 16.800, saya jual Rp 17.500. Tinggal lima botol. Ya, tetap dijual segitu, dari sananya sudah tinggi segitu,” ungkap pedagang Titik kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (22/2).
Perempuan ini juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh petugas dari Satgas Pangan Polri. “Cuma ditanyain aja, didapat darimana?” katanya.
Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, kunjungannya bersama Bulog dan Badan Pangan Nasional di dua pasar tradisional tersebut untuk memantau pendistribusian beras Bulog. Menurutnya, para pedagang pengecer, khususnya sembako juga telah mendapat pendistribusian dari Bulog.
“Di dua tempat ini Minyakita juga ada. Relatif harganya, sudah mengikuti HET,” ujarnya.
Pihaknya mengakui ada pedagang di Pasar Johar Baru yang menjual Minyakita di atas HET. Pihaknya telah meminta keterangan pedagang yang bersangkutan untuk dilakukan penyelidikan oleh Satgas Pangan Polri maupun Satgas Pangan Daerah.
“Yang perlu kita selidiki adalah pedagang ini dapat Minyakita dengan harga berapa? Memang pedagang tersebut tidak salah, karena memperoleh Minyakita dari sales dengan harga Rp 16.500. Sehingga pedagang tidak mungkin menjual lebih murah dari harga kulakan tersebut,” tegasnya.
Di tengah ketersediaan Minyakita yang sudah normal, Ketut meminta masyarakat tidak perlu panic buying. Menurutnya, pemerintah akan menjamin ketersediaan stok Minyakita.
“Apalagi sudah ada amanat dari pemerintah untuk menyiapkan Minyakita ini sebanyak 450 ribu ton per bulan. Artinya, ini pasti akan disuplai terus, sehingga masyarakat akan mendapat harga yang wajar sesuai HET,” ujarnya.