RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kini memiliki ruang terapi anak disabilitas, khususnya celebral palsy. Tempat terapi gratis ini merupakan perluasan dari rumah difabel Semar Cakep di Kecamatan Semarang Barat.
Adanya ruang terapi tersebut, penyandang celebral palsy tidak perlu lagi ke rumah sakit untuk melakukan terapi. Bahkan para orang tua bisa melakukan pendampingan langsung, sambil melakukan kegiatan yang menghasilkan tanpa meninggalkan anaknya.
“Terapi ini gratis. Kolaborasi Pemkot dan beberapa CSR seperti Pertamina, RS Panti Wilasa, Columbia, dan perhimpunan dokter syaraf. Ini bisa menjadi pendorong semangat bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus,” kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai peresmian, kemarin.
Selain di Semarang Barat, lanjut Mbak Ita –sapaan akrab wali kota- Pemkot Semarang berencana menggangas ruang terapi di Kecamatan Pedurungan. Selain itu, kecamatan lainnya juga diminta memberikan penanganan kepada anak berkebutuhan khusus.
“Nanti kami upayakan lagi di Pedurungan. Selain itu kecamatan lainnya saya harapkan bisa melakukan penanganan bagi anak berkebutuhan khusus,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Semarang Barat Elly Asmara menambahkan, jika pihak kecamatan berinovasi untuk berkolaborasi menjalankan operasional ruang terapi secara gratis untuk masyarakat.
“Sampai saat ini ada 90 anak di Semar Cakep yang menderita celebral palsy. Masyarakat yang hendak ikut terapi bisa mendaftar ke kecamatan. Yang mau ikut terapi bisa mendaftar melalui pelayanan kecamatan,” tambahnya.
Dari segi layanan, Elly menggandeng beberapa rumah sakit dan rumah difabel Semarang. Tujuannya agar layanan yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus bisa sesuai dengan standar rumah sakit. “Kami gandeng RSWN dan rumah sakit lainnya. Tujuannya membentuk dan mengarahkan layanan dengan prosedur standar rumah sakit,” katanya.
Sementara itu, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemkot Semarang. Apalagi ruang terapi ini dilengkapi dengan ambulance khusus penyandang disabilitas.
“Inovasi ini sebagai upaya komperhensif yang dilakukan Pemkot Semarang, pendampingan kepada penyandang disabilitas dilakukan bersama dan menjadi ide yang luar biasa,” pungkasnya. (den/ida)