31 C
Semarang
Wednesday, 18 December 2024

Pungli Parkir Jadi Temuan Terbanyak Tim Saber Pungli

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Selama 2022 lalu, Tim Saber Pungutan Liar (Pungli) Kota Semarang, menerima delapan laporan pungli di sektor parkir. Sektor ini dinilai memiliki potensi yang besar untuk pendapatan daerah, namun juga paling rawan diselewengkan.

Katua Pelaksana I Tim Saber Pungli Kota Semarang AKBP Yuswanto Ardi menjelaskan, pada 2022 lalu, dari 13 laporan pungli, delapan laporan merupakan pungli parkir. Sisanya adalah  pengurusan sertifikat, pengurusan IMB, pembangunan balai warga, sumbangan sekolah, dan tiket masuk Pantai Marina.

Ardi mengatakan, setelah ada tindak lanjut dari tim saber pungli ada beberapa laporan  tidak terbukti masuk dalam pungutan liar. Kasus tersebut antara lain, pengurusan sertifikat yakni program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Pasalnya, pengurusan PTSL ini merupakan pungutan sudah disepakati warga.

Selain itu, ada juga laporan tidak bisa diteruskan karena pelapor tidak bisa dihubungi seperti sumbangan sekolah. Sedangkan untuk laporan parkir memang sudah terbukti sebagai pungli dan sudah dilakukan penindakan.

“Kami sangat mengimbau kepada masyarakat tidak segan melakukan laporan pungli melalui saluran pengaduan yang ada, seperti kanal WhatsApp,” kata Ardi usai menyampaikan laporan kinerja Satgas Pungli Kota Semarang 2022 di Ruang Lokakrida Lantai 8, Balai Kota Semarang, kemarin.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakapolrestabes Semarang ini menambahkan, nantinya tim dari saber pungli akan menggencarkan sosialisasi di instansi ataupun pelayanan publik. “Dengan sosialisasi ini, kita harapkan pungli bisa ditekan. Masyarakat juga harus berani melaporkan jika menemukan kasus pungli,” pintanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang  Iswar Aminuddin mengatakan, laporan hasil kinerja tim saber pungli tahun 2022 ini menunjukkan persoalan parkir masih dominan.  Pemkot, kata dia, akan melakukan evaluasi terkait parkir, apalagi potensi dan dari segi pendapatan ternyata sangat tidak seimbang.

“Pendapatan dari sektor parkir masih sangat rendah. Salah satunya dipengaruhi adanya pungli di sektor parkir masih besar. Kami akan perbaiki agar pendapatan dari sektor ini bisa meningkat,” katanya.

Selain itu, Iswar juga meminta Dinas Perhubungan (Dishub) untuk bisa meningkatkan pendapatan dari sektor parkir. Ia menerangkan, dari sisi potensi di Ibu Kota Jateng ini, jumlah kendaraan bermotor roda dua sebanyak 1,8 juta unit. Sedangkan roda empat sebanyak 200 ribu unit. Untuk itu, pemkot akan memaksimalkan parkir elektronik untuk menekan pungli.

“Potensinya, dua juta kendaraan. Kita bisa menghitung satu kali sekian orang parkir berapa, ini masih sangat jauh antara target dengan realisasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono mengatakan meskipun pendapatan parkir setelah adanya parkir elektronik ini meningkat sebanyak Rp 1 miliar, tetapi masih bisa ditingkatkan, melihat potensi yang ada mengingat semakin ramainya Kota Semarang sebagai tujuan wisata.

“Tahun 2021 ke tahun 2022 pendapatan parkir naik Rp 1 miliar dari pendapatan tadinya Rp 2 miliar, naik menjadi Rp 3 miliar. Kita apresiasi peningkatan ini, tapi harus terus diperluas, karena potensinya besar untuk parkir tepi jalan,” jelas Suharsono. (den/aro)

Reporter:
Adennyar Wicaksono

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya