Dian digambarkan sebagai anak perempuan berambut biru, berpakaian biru dan berkacamata. Warik digambarkan sebagai anak laki-laki yang memakai baju dan topeng Warak Ngendog berwarna merah. Ini menggambarkan tiga kebudayaan yang ada di Kota Semarang. Yaitu Cina, Arab, dan Jawa.
Sedangkan, Endog digambarkan sebagai robot yang berbentuk seperti telur. Dapat terbang dan memiliki kecerdasan dan mengetahui berbagai hal layaknya mesin pencari. “Kami mengajak generasi muda menjaga alam. Kami harapkan film ini dapat mengedukasi anak-anak dan menambah pengetahuan dalam hal sains dan sebagainya,” akunya.
Terpisah, Rektor Udinus, Edi Noersasongko mengapresiasi karya animasi yang mengangkat budaya Kota Semarang. Ia berharap animasi ini yang pangsa pasarnya anak-anak bisa melestarikan budaya tradisional. Menteri Nadiem bahkan mengundang dan menyampaikan apresiasi.
“Begitu dengar animasi jadi kami langsung mengundang kami, beliau nyewa bioskop dan kita diundang untuk menonton bersama dengan jajarannya. Ini menjadi rasa kebanggaan tersendiri untuk kami,” ungkap Edi. (kap/fth)