30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Menengok Bank Eco Enzyme Warga Plombokan Semarang, Sudah Produksi hingga Tiga Ton

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan, membuat Yenita, warga RW 3 Kelurahan Plombokan, Kecamatan Semarang Utara berinisiatif mendirikan bank eco enzyme. Saat ini, bank eco enzyme tersebut telah memproduksi dalam jumlah besar mencapai tiga ton.

Yenita memulai pembuatan eco enzyme sejak 2020. Mulanya, ia mengajak warga di lingkungan rumahnya untuk membuat cairan sejuta manfaat itu. Namun tak banyak warga yang berminat.

Hal itu disebabkan oleh kurangnya kepercayaan warga terhadap manfaat eco enzyme. Selain itu, Yenita juga kesulitan memberikan pemahaman kepada warga bahwa limbah yang berupa buah dan sayur bisa dijadikan bahan membuat eco enzyme.

“Tidak semua orang mau repot memisahkan sampah. Makanya perlu edukasi ke masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Eco enzyme yang mereka hasilkan telah memberikan banyak manfaat bagi manusia maupun hewan. Di antaranya, bisa meminimalkan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan  ternak, dan bisa menghilangkan bau menyengat, seperti bau kandang ayam.

Beberapa waktu yang lalu, terjadi kebakaran pabrik PT Saprotan Utama di Desa Bandungrejo, Mranggen, Demak, yang memproduksi pupuk kimia. Bau yang ditimbulkan cukup menyengat dan meresahkan masyarakat.

Lantas, Yeni –sapaan akrab Yenita–bersama warga yang telah memproduksi eco enzyme sejak lama berinisiatif menyumbangkan cairan tersebut untuk menetralisasi bau.

“Tahun lalu, saat PT Saprotan kebakaran di sini ada stok sekitar setengah ton eco enzyme. Karena baunya sampai sini, saya inisiatif untuk menghubungi pihak terkait agar dilakukan penyemprotan. Hasilnya bisa membantu menetralisasi bau,” ujarnya.

Di bank eco enzyme ini juga memproduksi berbagai produk turunan dari eco enzyme. Seperti sabun mandi, sabun cuci piring, antiseptik, hingga skincare. Produk-produk tersebut memiliki berbagai manfaat, seperti meredakan gatal-gatal. Produk itu terbuat dari bahan alami sehingga ramah lingkungan.

“Produk turunannya memang berbagai macam, dikombinasikan dengan berbagai bahan sesuai kebutuhan. Selain itu, bahannya juga alami, tidak mencemari lingkungan,” katanya.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya