RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warga Kelurahan Sendangguwo mengeluhkan kondisi jalan penghubung Sendangguwo-Gayamsari. Sebab, jalan sudah berbulan-bulan amblas dan tidak ada penanganan maksimal.
Warga terpaksa menutup jalan dan rambu tanda dilarang lewat. Jalan amblas dengan kedalaman mencapai satu meter. Hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas. Itu pun harus bergantian.
Ketua RT 10 RW 2 Kelurahan Sendangguwo Jumadi mengatakan jalan amblas di lokasi sudah berulang kali terjadi. Sebelumnya sudah diperbaiki Rabu 14 desember lalu. Kemudian ada perbaikan lagi oleh Pusdataru Jateng, DPU Kota Semarang, serta gabungan TNI dan Brimob Sabtu (7/1) lalu.
“Curah hujan tinggi ada banjir kiriman sehingga membuat tanggul terkikis dan jalan ini amblas,” katanya saat ditemui RADARSEMARANG.COM, Selasa (14/2).
Menurutnya penyebab utamanya amblasnya jalan karena kontur tanah yang tidak kuat. Lokasi itu merupakan titik beloknya aliran Sungai Banjir Kanal Timur. Ditambah rendahnya ketinggian tanggul atau paku bumi. “Aktivitas warga terganggu. Padahal itu jalan menjadi penghubung antara Sendangguwo dan Gayamsari,” akunya.
Hal senada dikatakan Ardi Mei. Warga sekaligus pemilik bengkel yang terkena dampak dari amblasnya tanah. Ia berharap perbaikan segera dilakukan kembali. “Warga berharap pemerintah memperbaiki masalah ini secepatnya. Saat longsor saya juga tidak sempat memindahkan peralatan bengkel,” ujarnya.
Lurah Sendangguwo Agustinus Kristoyono mengaku sudah mengirim surat ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Sejak 2019 sudah lima kali jalan tersebut mengalami amblas. Penyebabnya karena ada sendang di bawah tanah.
“Masih menunggu dari Disperkim. Harapannya kami ya itu butuh pengurugan tanah sebanyak-banyaknya dipadatkan, jalan diperbaiki. Sehingga jalan bisa kembali dilewati semua warga,” tambahnya. (mg4/kap/fth)
