28 C
Semarang
Thursday, 17 April 2025

Bukan Pungli, Imigrasi Memang Buka Layanan Paspor Sehari Jadi, Biaya Rp 1 Juta,

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bukan pungli. Biaya Rp 1 juta untuk pembuatan paspor sehari jadi memang layanan percepatan yang disediakan Direktorat Jendral (Ditjen) Imigrasi. Bahkan, kebijakan tersebut sudah ada sejak 2019 lalu.

“Masyarakat yang mengira ini pungli. Padahal sama sekali bukan pungli. Bisa dicek di aturan tarif PNPB percepatan paspor dalam Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2019. Ini justru memudahkan masyarakat yang membutuhkan paspor cepat,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Imigrasi Semarang Thomas Aries Munandar menampik dugaan pungli yang viral.

Biaya tersebut memang lebih besar di banding dengan biaya pembuatan paspor biasa dengan nilai Rp 350 ribu atau paspor elektronik Rp 650 ribu dan paspor rusak Rp 500 ribu. Namun, keunggulannya paspor jadi di hari yang sama saat pendaftaran. Sedangkan paspor biasa membutuhkan waktu 3-4 hari.

“Hanya berlaku hingga pukul 12.00 karena kuota terbatas. Lebih dari itu, maka pendaftaran paspor percepatan akan dianggap hangus dan akan mengulang kembali dari awal lagi,” katanya kepada pada RADARSEMARANG.COM Senin (13/2).

Selama ini, peminat percepatan paspor cukup signifikan. Saban hari, kuota selalu habis. Pihaknya menyediakan 18 kuota, sembilan berada di Kantor Imigrasi Semarang, sisanya di Unit Layanan Paspor (ULP) Manunggal Jati Semarang. Perbedaan lainnya, proses pembuatan paspor percepatan ini tidak perlu mendaftar antrean online dulu, meski persyaratannya tetap sama.

Biasanya, pemohon yang memilih layanan pembuatan paspor percepatan yaitu seseorang yang sedang membutuhkan atau terdesak. Misalnya orang yang ingin berobat ke luar negeri dan seseorang yang terdesak dengan jadwal keberangkatan pesawat.

Salah satu pemohon Yosi asal Kecamatan Semarang Barat mengaku senang dengan layanan tersebut. Urusannya dalam membuat paspor menjadi lebih cepat. Namun ia merasa biaya tersebut sangat tinggi. Ia terpaksa menggunakan layanan ini karena keadaan mendesak mau berlibur dan mengejar tiket pesawat.

“Kalau tidak buru-buru ya mending pakai yang biasa. Tapi worth it sih karena sepadan dengan layanannya. Saya mengajukan pukul 08.00, pukul 13.30 sudah jadi,” kata dia.

Sama halnya dengan Soeminggi Indarti. Warga Kecamatan Gajah Mungkur ini juga sangat terkesan menggunakan layanan percepatan paspor. “Sangat cepat. Siang hari sudah jadi. Saya mau pergi umrah tapi cukup mendadak, makanya pilih paspor cepat ini biar segera diurus di biro umrah,” ucapnya. (ifa/mg4/ida)

Reporter:
Ida Fadilah

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya