RADARSEMARANG.COM, Semarang – Ribuan kader NU se-Kota Semarang memeriahkan Apel Akbar Satu Abad Nahdatul Ulama (NU) di Lapangan Pancasila Simpang Lima Kota Semarang. Sebelum apel. Di sela apel akbar, digelar juga lomba mewarnai yang diikuti 2.300 anak PAUD dan TK, pameran UMKM, dan pengajian Semarang Bersholawat.
Apel akbar ini diselenggarakan pukul 14.00. Masing-masing kader mengenakan seragam sesuai elemen, yakni IPNU, Banser, Fatayat, Muslimat, Ansor, dan santri. Atribut seperti bendera NU dikibarkan. Lagu-lagu Islami dikumandangkan.
Dalam apel tersebut, dibagikan juga 100 nasi tumpeng tanda syukuran. Pemberian penghargaan diserahkan kepada sejumlah tokoh atas apreasiasi perjuangan bersama NU. Termasuk disediakan doorprize menarik, di antaranya sepeda, mesin cuci, televisi, dispenser, kulkas, hingga paket umrah.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan, terselenggaranya apel akbar ini merupakan simbol sinergitas NU dengan Pemkot Semarang. Ia berharap tidak sekedar perayaan hari jadi, namun makna yang terkandung di dalamnya yang turut mendorong program-program Pemkot Semarang.
“Ada pemberdayaan masyarakat UMKM, ada pendidikan karakter dengan lomba mewarnai. Apalagi diminta mewarnai logo NU. Artinya sejak kecil sudah tahu apa arti NU,” ujarnya didampingi Forkopimda, Minggu (12/2).
Mbak Ita –sapaan akrab wali kota- menambahkan, kolaborasi dalam membangun Kota Semarang harus terus berlanjut. Salah satunya melalui kader di setiap cabang kecamatan NU. “Mendorong pembangunan, pendidikan karakter, pendidikan agama yang merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan,” tambahnya.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin menambahkan, peringatan ini mengantarkan optimistisme NU untuk melalui abad kedua. Harapan besar, apa yang sudah dilakukan NU terkait perdamaian bisa dilanjutkan. Sehingga NU, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.
“Cara berpikir NU bermuara dari ajaran Walisongo yang dibawa oleh para wali. Itulah Islam di Indonesia. Ini yang harus dipertahankan. Islam Nusantara bisa dibawa ke seluruh dunia, yang mengedepankan kebersamaan dan gotong royong,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Semarang M Anashom berharap kader-kadernya dapat menjadi generasi NU yang nasionalis. Dengan Fatayat, terwujud pemudi hebat yang akan menjadi penerus dan pimpinan bangsa. “Semoga doa para ulama membawa Indonesia Bangkit di abad kedua bersama NU,” tandasnya.
Puncak acara Satu Abad NU ini dimeriahkan dengan Semarang Bersholawat bersama Presiden Mafia Sholawat Indonesia Gus Ali Shodikin. Tema yang diusung yakni Mendigdayakan Nahdatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru. (ifa/fgr/ida)