Kepala SMA Negeri 1 Semarang Kusno mengatakan, polemik ini telah diselesaikan secara kekeluargaan. Alasan penebangan karena pohon dinilai sudah rapuh. Kejadian ranting pohon menimpa bangunan sekolah dan kendaraan guru juga sudah berulangkali terjadi.
“Alhamdulillah pertemuan hari ini (kemarin) produktif berjalan baik dan terselesaikan dengan diskusi dengan kekeluargaan. Intinya seluruh yang kita bahas demi kebaikan SMA Negeri 1,” akunya.
Kusno mengaku, pihaknya telah menghentikan proses penebangan pohon. Ke depan akan dilakukan tata ulang sesuai kebutuhan siswa. Seperti sarana pendukung olahraga dan penunjang kegiatan belajar lainnya.
“Itu kan bagian dari proses untuk penataan ulang pohon. Kejadian pohon Sipeas patah kan memang fakta. Sudah diketahui banyak orang. Membahayakan warga sekolah. Kalau korban manusia, Alhamdulilah belum ada. Kita kan tetep antisipasi. Ini diselesaikan hari ini (kemarin). Langkah progresif dan kekeluargaan dengan seluruh alumni dan bapak ibu guru,” tandasnya. (kap/aro)