Semua makanan disediakan oleh masyarakat Kelurahan Kandri karena rasa syukurnya. “Sendang ini merupakan sumber mata air untuk pertanian karena wilayah kita tidak ada aliran sungai,” jelasnya didampingi Camat Gunungpati, Sabar Trimulyono dan Lurah Kandri, Mutmainah.
Juru Kunci Sendang Gede, KH Ahmad Supriyadi mengungkapkan kirab budaya dan nyadran sendang ini merupakan bagian untuk meneruskan budaya leluhur. “Dulu tidak ramai sekarang, ini berkat penataan dari Pemkot Semarang,” kata Supriyadi yang sudah 14 tahun menjadi juru kunci Sendang Gede.
Menurutnya, dulunya di wilayah Sendang Gede muncul air yang sangat besar. Sehingga masyarakat sekitar takut jika desanya tenggelam. “Kemudian dicarikan orang pintar disuruh memberikan tumbal kepala kerbau, gong, dan jadah,” katanya.
Plt Wali Kota Semarang Havearita Gunaryanti Rahayu yang membuka acara tersebut sangat mengapresiasi peringatan Dasa Warsa Desa Wisata Kandri ini.
“Kegiatan ini ke depannya bisa lebih besar lagi. Tentu akan mendatangkan wisatawan ke sini. Karena tadi malam Pak Menteri BUMN bilang, kita harus mendatangkan wisatawan domestik maupun manca negara,” katanya.
Mbak Ita –sapaan akrabnya- berharap, event di wilayah Kecamatan Gunungpati ini bisa dikemas terintegrasi seperti daerah lain.
“Meskipun Kota Semarang ini metropolitan, masih banyak desa wisata yang bisa lebih dioptimalkan dan ditingkatkan. Termasuk membetuk desa wisata baru,” imbuhnya. (fgr/ida)