RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang memberikan imbauan agar siswa tidak membawa lato-lato ke sekolah. Imbauan ini bertujuan untuk kenyamanan pembelajaran. Permainan tradisional yang eksis di tahun 1970-an, kini kembali ramai digemari berbagai kalangan. Baik anak-anak maupun dewasa.
Meski mempunyai nilai positif karena mengurangi ketergantungan gadget pada anak-anak. Lato-lato ini juga dapat mengganggu konsentrasi dan kenyamanan ketika tidak tepat memainkannya. Seperti di sekolah, banyak siswa yang bermain ketika pergantian pelajaran.
Hal ini tentu mengganggu pembelajaran di kelas yang lain. Oleh karena itu, Disdik Kota Semarang memberikan imbauan kepada sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa agar tidak membawa lato-lato ketika bersekolah.
“Kalau saya lebih banyak mengedukasi. Jadi dengan mengedukasi, anak-anak bisa sadar posisinya kapan main kapan tidak. Karena tidak dipungkiri, lato-lato juga mengurangi anak-anak main game,” jelas Kabid Pembinaan SMP Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat kepada RADARSEMARANG.COM, Rabu (11/1).
Menurutnya sekolah mempunyai wewenang untuk mengedukasi peserta didik. Sehingga diharapkan siswa ini tidak lagi membawa lato-lato ketika di sekolah.
“Kalau ada sekolah melarang ya saya mendukung, jika memang di rasa menganggu. Karena yang tau kondisi pihak sekolah itu sendiri, yang penting di edukasi,” tambahnya.