31 C
Semarang
Saturday, 23 August 2025

Dua Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Perumahan Dinar Indah Meteseh

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang -Tanggul Sungai yang jebol dan letaknya tak jauh dari Perumahan Dinar Indah RT 6 RW 26, Kelurahan Meteseh, Tembalang, mulai diperbaiki sementara menggunakan bambu, serta sand bag, Sabtu (7/1).

Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi banjir susulan di Sungai Pengkol, yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Babon. Sementara korban jiwa dari peristiwa ini bertambah.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, tanggul tampak mengganga karena tidak kuat menahan derasnya aliran air sungai. Lubang tanggul terlihat sepanjang 20 meter ini, letaknya hanya sekitar lima meter dari kawasan perumahan. Kemarin (7/1), warga dibantu relawan, TNI, Polri, Damkar dan BPBD Kota Semarang mulai membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir.

Petugas PLN juga datang untuk menangani kelistrikan di sana, termasuk memotong pohon -pohon yang menyangkut di kabel. “Kita kerahkan personel TNI Polri, relawan, BPBD berusaha membangun kembali tanggul kemarin yang jebol 20 meter,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar saat ditemui RADARSEMARANG.COM di lokasi banjir.

Pelaksana Lapangan BBWS Pemali Juwana Fredi Dwi mengatakan, paduan karung pasir dan bambu akan memperkuat tanggul sementara, untuk menambal tanggul yang jebol. “Ini yang sementara panjang 20 meter. Nanti kita kasih sand bag, sama karung, nanti bambu dipancang. Nantinya untuk permanen menunggu arahan,” kata Dwi.

Dari data yang ada, sebanyak 147 warga terdampak banjir di Dinar Indah. Posko bantuan banjir di masjid setempat pun, sampai kemarin, sibuk dengan distribusi bantuan yang diberikan masyarakat, berupa baju pantas pakai, sembako, hingga nasi bungkus.

Selain kerugian materi, banjir kemarin juga menelan dua korban jiwa. Sebelumnya satu korban bernama Agus Purbantoro, 57, warga Dinar Indah meninggal karena tidak bisa keluar rumah dan merupakan orang berkebutuhan khusus. Satu warga lainnya adalah warga Dukuh Krasak, bernama Zaenuri, 38 tahun.

“Tadi malam (kemarin, red) bertambah satu orang. Semua korban sudah dibawa ke RSWN agar lebih mudah proses memandikan jenazah korban,” kata Kepala Puskesmas Rowosari Mukti Setiawan

Selain korban meninggal, ada lima orang warga yang harus dirujuk ke RSUD KMRT Wongsonegoro (RSWN) karena butuh perawatan. Lima orang warga ini diketahui kondisinya sempat menurun usai terjadi banjir sehingga butuh penanganan yang lebih cepat.

“Ada yang kondisinya drop menurun, lalu hipotermia ada juga yang pasca operasi. Sebaiknya memang harus dirawat dulu. Sementara ini baik-baik saja. Akan diberikan perawatan yang terbaik oleh Rumah Sakit Wongsonegoro,” katanya.

Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan ,selain di Dinar Indah, banjir juga melanda wilayah Sendang Mulyo yang berdampak pada 150 warga, dan wilayah Rowosari yang berdampak pada sekitar 300 warga.

“Yang di Dinar Indah ini, kita minta untuk ngungsi dulu ke Gedung Diklat milik Pemerintah Kota Semarang, kita siapkan 38 kamar untuk para korban ini,” tuturnya.

Sementara itu, Sub koordinator operasi pemeliharaan drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Hisyam Ashari menjelaskan DPU terus bergerak untuk melakukan pembersihan sisa banjir di beberapa wilayah, dan longsor di Pudak Payung.

“Di Dinar Indah ada pemasangan tanggul darurat dengan menggunakan karung kemudian juga menggunakan trucuk bambu dan sesek bambu. Jadi kita kolaborasi antara TNI, Polri kemudian BBWS dan PU Kota Semarang serta ada bantuan sandbag dari PLN yang berisi abu batubara untuk memperkuat sandbag di sana,” tambahnya. (den/ton)

Reporter:
Adennyar Wicaksono

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya