30 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Dinar Indah Banjir 3 Meter, Ada Warga Tewas Terjebak di Rumah, Akibat Tanggul Sungai Pengkol Jebol

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG — Setelah wilayah Semarang Bawah dilanda banjir selama hampir sepekan, kini giliran wilayah Semarang Atas yang diterjang air bah. Banjir menenggelamkan Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, yang selama ini sudah langganan banjir.

Namun banjir kali ini paling parah. Ketinggian air mencapai hampir tiga meter hingga menyentuh atap rumah. Dilaporkan seorang warga meninggal lantaran terjebak banjir di dalam rumah. Warga lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah.

Salah satu warga, Ana Basuki, mengatakan, air datang dengan cepat dari dua sisi sekitar pukul 15.00. Saat itu, Ana sedang di depan rumahnya di Perumahan Dinar Indah RT 06 RW 26.

“Saya masih di depan rumah, air datang dari sana dan sana (dua arah). Saya langsung menyelamatkan diri bersama anak-anak ke lantai dua,” kata Ana kepada RADARSEMARANG.COM di lokasi, Jumat (6/1).

Dikatakan, air naik dengan cepat hingga lantai satu rumahnya terendam sepenuhnya. Saat itu, air terus naik bahkan mencapai lantai dua. “Saya bertahan di genteng lantai dua. Dua jam bertahan akhirnya dievakuasi pakai ban oleh petugas,” ujarnya.

Warga lainnya, Ariyanto Boim, 48, menjelaskan, saat kejadian, dirinya sedang pergi berbelanja. Ia mendapatkan kabar dari grup RT kalau ada banjir sekitar pukul 14.00.

Tanggul Sungai Pengkol jebol hingga air merendam permukiman warga RT 06 RW 26. Ia pun bergegas pulang. Saat sampai rumah, air masih selutut orang dewasa. Ia langsung meminta seluruh keluarganya naik ke lantai dua.

“Istri, adik-adik saya, ibu mertua, dan tetangga menyelamatkan diri ke lantai atas. Waktu itu saya juga menyelamatkan tetangga.

Air sudah sedada orang dewasa. Kami di lantai dua lalu naik ke atap selama dua jam sebelum ada bantuan dari petugas BPBD,” kata warga Perumahan Dinar Indah Blok VII ini.

Ariyanto mengaku tidak sempat menyelamatkan barang berharga, termasuk kucing kesayangan istrinya.

“Nggak tahu nasib kucing istri saya bagaimana,” ucapnya pasrah.

Ia bersyukur seluruh anggota keluarganya selamat. Diakuinya, kejadian serupa sudah tiga kali dialami. Namun banjir kali ini yang paling parah. Ketinggiannya lebih dari tiga meter.

“Banjir yang lalu hanya dua meter, tapi ini lebih dari tiga meter. Kami sampai naik ke atap. Airnya datang cepat banget, sekitar 20 menit sudah tenggelam semua ” ujarnya.

Infografis

Saking derasnya banjir, membuat mobilnya ikut hanyut. Beruntung, mobilnya nyangkut di tembok tetangganya.

“Untung tidak sampai terseret ke sungai, tapi ya rusak dan penuh lumpur semua,”katanya.

Kemarin, sedikitnya 45 KK warga Dinar Indah dievakuasi ke Masjid Ar-Rahman. Ia meminta Pemkot Semarang yang dulu ada wacana merelokasi permukiman tersebut untuk segera direalisasikan. “Karena sudah ada korban jiwa, kami harap ada relokasi,” harapnya.

Dalam banjir bandang itu, seorang warga diketahui meninggal terjebak di dalam kamar rumahnya. Korban bernama Agus Murdoko, 57, warga Perumahan Dinar Indah Blok VII D. Selain itu, seorang warga kritis dan dilarikan ke RS KRMT Wongsonegoro Semarang.

Saudara korban Agus Murdoko, Ninuk Yunianti menceritakan, saat kejadian, pintu kamar korban terkunci, sehingga didobrak. Namun terlambat, korban sudah terjebak banjir yang menenggelamkan rumahnya. Diketahui saat kejadian, Agus dalam kondisi sakit dan tidak bisa berjalan.

“Pak Agus ditemukan sudah meninggal,” katanya sambil menangis sesenggukan.

Plt Camat Tembalang Cipta Nugraha mengungkapkan, saat ini warga diungsikan ke Masjid Ar-Rahman. Dikatakan, banjir terjadi karena hujan deras mengguyur hingga Sungai Pengkol yang mengalir di dekat perumahan tersebut tanggulnya jebol hingga airnya meluap.

“Kejadian ini sudah beberapa kali terjadi. Saat ini kami masih fokus penanganan warga dulu,” ujarnya.

Pasca banjir, warga dibantu petugas TNI-Polri dan relawan mengevakuasi mobil dan barang berharga milik warga. Ada sejumlah warga yang sakit, langsung dievakuasi dengan mobil ambulance ke RSUD KRMT Wongsonegoro.

“Saya sempat terjebak tadi, harus menungu tim SAR dan tidak berani keluar dan mencari tempat yang tinggi sampai ke atap rumah,”ujar Mega, warga lainya. (fgr/den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya