RADARSEMARANG.COM, Semarang – Akibat direndam banjir berhari-hari, sejumlah ruas jalan di Kota Semarang mengalami kerusakan. Muncul jalan berlubang, aspal mengelupas maupun jalan cor yang retak.
Tak hanya itu, sejumlah median jalan juga mengalami kerusakan. Tak sedikit, akibat jalan berlubang ini menyebabkan pengguna jalan celaka.
Pantauan RADARSEMARANG.COM di Jalan Kaligawe Raya mulai Posis hingga bawah jembatan tol Kaligawe terlihat jalan aspal mulai bergelombang. Banyak kerikil berserakan. Pun di Jalan Kaligawe Raya mulai bawah jembatan tol hingga pertigaan Terminal Terboyo.
RADARSEMARANG.COM sempat menemukan angkot yang mogok dan truk yang bannya pecah lantaran jalanan bergelombang.
Sopir angkot Jurusan Johar-Genuk Wanto, 52, mengaku, sudah biasa dengan jalan rusak di kawasan Kaligawe. Apalagi setelah direndam banjir berhari-hari, dipastikan jalan akan semakin rusak.
“Kaligawe ke Genuksari atau sebaliknya sudah biasa jalannya rusak. Biasanya kalau rusak langsung diperbaiki pemerintah, Mas,” katanya.
Lubang jalan dengan kedalaman 10 – 15 sentimeter. Bahkan ada yang lebarnya hingga setengah badan jalan. “Median jalan juga banyak yang hancur karena dampak banjir,” ujarnya.
Kemarin, di pertigaan menuju Kawasan Industri Terboyo terdapat mobil bermuatan tinggi oleng saat melewati jeglongan cukup dalam. “Biasanya langsung diurug warga, atau diaspal pemerintah,” katanya.
Benar saja, sekitar pukul 12.00, terlihat jalan yang berlubang mulai ditambal. Hal ini menyebabkan arus lalu lintas Jalan Kaligawe Raya padat merayap.
Konsultan Pekerjaan Jalan Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Jateng Benny Heri Kiswanto menjelaskan, saat ini pihaknya membersihkan jalan berlubang yang tertutup batu. “Setelah dibersihkan, baru ditutup pakai aspal,” ujarnya.
Terpisah, Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggenjot perbaikan jalan rusak pasca banjir. Perbaikan dilakukan dengan bersinergi bersama pemda, BBWS Pemali Juana, dan dinas terkait. Tak terkecuali di Jalan Kaligawe Raya Semarang yang merupakan ruas jalan nasional.
Setelah banjir surut, di Jalan Kaligawe Raya terdapat banyak jalan rusak dan berlubang. Hal ini pun membahayakan kendaraan yang melintas. Terutama kendaraan roda dua.
Kepala DPU BMCK Jateng AR Hanung Triyono mengatakan, pihaknya langsung bergerak melakukan perbaikan jalan yang rusak. Setelah banjir surut, ia melakukan proses penambalan. Assessment atau perhitungan bersama seluruh dinas terkait juga telah dilakukan.
“Kemarin Pak Menteri PUPR meminta untuk dipompa semua dulu. Setelah kering, segera kita perbaiki. Sudah dilakukan assessment bahkan di seluruh Jawa Tengah sudah dihitung. Ada kerugian-kerugian akibat banjir dan juga ada ruas-ruas tertentu yang sudah ada pemenang kontraknya,” jelasnya saat dikonfirmasi RADARSEMARANG.COM, Kamis (4/1).
Sementara perbaikan di ruas jalan nasional dilakukan bersama dinas terkait. Eksekutor utamanya adalah Balai Besar Pelaksana Jalan Jateng-DIJ. Kemudian bersinergi dengan DPU BMCK Jateng, pemda setempat, hingga BBWS Pemali Juana.
“Jadi action-nya sinergi bareng-bareng dengan Pemerintah Kota dan juga BBWS Pemali Juana dan temen-temen semuanya. Untuk penanggung jawab pekerjaan, ada di Satker PJN III mengingat ini ruas jalan nasional,” katanya.
Ia menambahkan, perbaikan jalan ini sudah masuk pada lingkup rekonstruksi tahun anggaran 2022 sampai dengan 2024. Totalnya Rp 193 miliar.
“Segmen KM 5 sampai KM 500 atau jembatan pelayaran sampai dengan KM 6 sampai KM 700 atau Genuk. Sudah masuk ke lingkup rekonstruksi TA 2022 sampai dengan 2024, baru kontrak 22 Desember 2022 lalu. Ada ruas Semarang, Demak, Trengguli Jepara, dan Kudus nilainya Rp 193 miliar,” bebernya.
Hanung mengaku, tidak ada target selesai pengerjaan untuk penambalan dan perbaikan jalan rusak ini. Kendati demikian, pihaknya telah menyiapkan untuk bulan Januari dan Februari. Harapannya ketika Hari Raya Idul Fitri, perbaikan jalan sudah terlihat hasilnya.
“Sudah berproses semuanya. Tidak ada target harus selesai besok, terus berhenti, tidak. Tapi terus secara stimultan. Jadi, semuanya bekerja. Ada jalan rusak tambal, begitu terus sambil menunggu pekerjaan efektifnya,” tandasnya.
Kemarin, banjir di Kelurahan Trimulyo sudah surut. Warga mulai membersihkan rumahnya yang sempat enam hari terendam banjir.
Warga Kelurahan Trimulyo RT 6 RW 1 Sri Hayatun, 53, terlihat membersihkan rumahnya di Jalan Karang Asem Dalam VI bersama anaknya. Diakuinya, banjir di Trimulyo sudah biasa. Namun banjir kali ini yang terparah. “Bapaknya ngungsi, karena listriknya masih padam,” katanya.
Lurah Trimulyo Sugito, mengungkapkan, saat ini tinggal wilayah RT 6 RW 1 yang masih tergenang banjir setinggi 30 hingga 40 sentimeter. “Kalau lainnya hanya 10 – 15 sentimeter. Karena sudah disedot dengan empat pompa portable dari BBWS dan DPU Kota Semarang,” katanya. (fgr/kap/aro)