RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Kawasan Perumahan Villa Marina, Tawangsari, Semarang Barat, Jumat (30/12) kemarin, masih terendam banjir air laut. Rumah-rumah warga di kawasan ini juga masih dikosongkan. Ketinggian air masih di kisaran 40 sampai 70 sentimeter.
Akses jalan tertutup air. Untuk bisa masuk ke kawasan perumahan elite ini harus menggunakan kendaraan tinggi ataupun perahu karet. Praktis, perumahan ini masih lumpuh. Tidak ada aktivitas warga.
Sementara upaya menutup tanggul penahan ombak yang jebol terus dilakukan petugas gabungan. Dua alat berat excavator diturunkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang di lokasi. Dua alat berat tersebut dipakai mengeruk tanah untuk penanggulan titik tanggul jebol.
Setidaknya ada empat titik tanggul jebol dengan panjang mencapai lima sampai enam meter. Lokasinya di sebelah timur, dekat muara sungai.
“Harapannya, kalau gelombang pasang lagi, air laut tidak masuk kompleks (perumahan). Kita nunggu dorongan tanah dari luar untuk memperkuat tanggul-tanggul ini. Empat titik tanggul jebol karena gelombang pasang yang tinggi,” ujar Komandan Kodim 0733/BS Kota Semarang Kolonel Inf Honi Havana saat ditemui RADARSEMARANG.COM di lokasi tanggul jebol, Jumat (30/12).
Dikatakan, dua alat berat tersebut dimaksimalkan melakukan penanganan sementara dengan harapan bisa selesai meninggikan tanggul dalam waktu sehari. Sehingga banjir tidak terus bertambah, mengingat kondisi cuaca masih ekstrem. Bahkan, angin kencang dan gelombang air laut juga masih tinggi.
“Ini sebagai antisipasi. Karena malam ini (tadi malam) prediksinya gelombang masih tinggi mencapai 160 sentimeter. Jadi, harapannya sore ini, tanggul bisa lebih tinggi dari air laut. Sedangkan air yang sudah masuk ke perumahan akan terus dipompa, biar bisa segera surut,” bebernya.
Diakui, ketinggian air di kawasan perumahan masih kisaran 40 sampai 70 sentimeter. Untuk bisa masuk ke kawasan perumahan, harus menggunakan kendaraan tinggi.
“Alat terbatas, harus mobil yang tinggi. Kedalaman air 75 sentimeter. Tapi kalau sama selokannya sampai 1 meter. Kalau gak tahu daerah sini bisa bahaya,” katanya.
Selain menggunakan alat berat, anggota TNI Polri berada di lokasi gotong royong melakukan penanganan tanggul jebol. Mereka juga melakukan penanganan sementara menggunakan karung pasir, yang ditumpuk dibagian tanggul jebol. Selain itu ada juga dari BPBD, Kota PMI, dan relawan termasuk anggota PMI.
Untuk keamanan, di lokasi dijaga anggota Polsek Semarang Barat dan Koramil Semarang Barat.
“Mudah-mudahan kalau ini efektif untuk penanggulangan tanggul, 3-4 hari bisa kering. Sore ini juga masuk material tanah untuk memperkuat tanggul,” ujarnya.
Kemarin, warga tidak ada yang beraktivitas di kawasan perumahan tersebut. Informasi yang diperoleh ada 70 rumah dan sebagian tidak ditempati. Para penghuni rumah sudah dievakuasi ke gedung Convention Hall Marina, Kamis (29/30). Namun di lokasi pengunsian itu, mereka dijemput para kerabatnya. Tercatat, ada 36 kepala keluarga yang telah dievakuasi.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar kemarin kembali mendatangi lokasi banjir bersama anggotanya. Menurutnya, dua alat berat tersebut dikirimkan untuk mempercepat proses penanggulangan air yang masuk ke permukiman lewat tanggul yang jebol.
“Empat titik tanggul jebol masih kita upayakan untuk diperbaiki,” katanya. (mha/aro)