30.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

280 Rumah Terendam Akibat Tanggul Jebol di Mangunharjo Semarang, Warga Enggan Dievakuasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Wetan, menjadi wilayah terparah akibat hujan deras yang terjadi sejak Sabtu (31/12) dini hari.

Ratusan rumah di dua kelurahan ini terendam banjir, karena tanggul di Sungai Plumbon jebol di beberapa titik. Sedimentasi yang tinggi, ditambah tanggul yang masuk kategori rawan akhirnya jebol dan air sungai masuk ke permukiman warga.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, sebanyak 280 rumah terdepak akibat jebolnya tanggul sepanjang 50 meter di RT3/4 Kelurahan Mangunharjo, sekitar pukul 08.00 pagi. Musibah yang terjadi secara tiba-tiba, membuat warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga seperti barang elektronik, motor ataupun mobil.

“Air mulai masuk sekitar pukul 08.00 pagi, ketinggiannya bervariasi mulai 50 centimeter sampai hampir satu meter,” kata Asikin ketua RW 4, Kelurahan Mangunharjo.

Ia menjelaskan, ketinggian air paling parah ada di RT 3, yang letaknya tak jauh dari titik tanggul yang jebol. Aliran air sungai Plumbon nampak mengucur deras permukiman dan menyapu apapun yang menghalangi.

“Kita minta segera ditanggulangi, agar air tidak masuk lagi ke permukiman. Bisa juga dilakukan normalisasi, agar warga terbebas dari banjir,” pintanya.

Pantauan RADARSEMARANG.COM, meskipun air banjir cukup tinggi warga enggan untuk pindah ke tempat yang lebih aman. Mereka memilih tinggal dirumah, sambil menyelamatkan barang -barang berharga.

Plt. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, Dandim 0733 Semarang, Kolonel Inf. Honi Havana, Kapolrestabes Kota Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin, melakukan peninjauan banjir di sejumlah titik, yakni di Wonosari Ngaliyan, Kecamatan Tugu, Genuk, dan Pedurungan.

Mbak Ita, sapaan Plt. Wali Kota, menerangkan, banjir di Wonosari Ngaliyan tepatnya di RW 2 saat ini sudah mulai surut. Sementara di Mangunharjo dan Mangkang Wetan, masih tergenang karena ada beberapa titik tanggul yang jebol.

“Khusus di RW 4 Mangunharjo, ada empat titik tanggul yang jebol. Wilayah Wonosari dan Tugu atau yang dilintasi Sungai Plumbon, memang ada beberapa titik tanggul kritis,” katanya saat meninjau banjir di Kelurahan Mangunharjo.

Mbak Ita mengaku, sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juana untuk segera melakukan penanganan, karena sungai Plumbon masuk dalam kewenangan pemerintah pusat. Sementara itu warga juga membersihkan sampah yang nyangkut di jembatan, agar aliran sungai menjadi lancar.

“Kita minta agar titik tanggul yang jebol ini segera ditangani, dengan cara di bronjong. Agar air tidak masuk ke permukiman warga,” pintanya.

Pihaknya meminta warga agar waspada karena prediksi dari BMKG, cuaca ekstrim masih akan terjadi sampai Selasa (3/1) pekan depan. Ia pun meminta Lurah dan Camat untuk melakukan pemantauan kepada warga terdampak, untuk mengungsi jika memang keadaan tidak aman. Apalagi titik tanggul yang jebol saat ini masih menganga.

“Di RW 4 ini ada 280 yang terdampak, memang jadi terparah. Kami juga telah memintai Dandim untuk membuat tenda pengungsian bagi warga yang terdampak, atau rumahnya masih terendam,” katanya.

Pemkot, kata dia juga mendesak pihak Kementerian PUPR untuk segera melakukan normalisasi di Sungai Plumbon pada tahun 2023. Tujuannya agar wilayah Mangkang Wetan, Mangkang Kulon, Mangunharjo dan Wonosari Ngaliyan, bisa terbebas dari banjir.

“Belum lama ini kita ketemu Kementrian PUPR, agar melakukan normalisasi Sungai Plumbon. Untuk Sungai Beringin ini sudah aman, harapan kami normalisasi Sungai Plumbon bisa dilakukan tahun 2023,” tambahnya.

Sementara untuk banjir di Semarang Utara, Genuk, dan Pedurungan yakni wilayah Tlogosari dan Muktiharjo, lanjut Mbak Ita terjadi lantaran pompa di Sringin dan Tenggang mengalami masalah. Dia berharap masalah tersebut bisa terselesaikan, sehingga ketinggian air bisa berkurang.

“Ternyata di Semarang Utara dan Timur ini, pompanya bermasalah. Hasil dari tinjauan, ini juga kita laporkan ke Pak Gubernur,” pungkas dia

Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman mendorong normalisasi Sungai Plumbon bisa segera dilakukan, karena melihat tingginya sedimentasi yang berdampak pada musibah banjir bandang.

“Saya mendorong agar cepat dilakukan normalisasi, jika dibiarkan aliran Sungai Plumbon ini pasti menghantui warga jika curah hujan tinggi,” tambahnya.

Pilus begitu ia disapa, juga meminta agar penanganan sementara bisa dilakukan secepat mungkin oleh BBWS, karena melihat prediksi hujan lebat yang akan terjadi beberapa hari kedepan.

“Kami juga meminta BBWS untuk bisa menyempurnakan normalisasi Sungai Beringin, karena ada beberapa titik tanggul dan saluran air yang retak,” pungkasnya. (den/bas)

Reporter:
Adennyar Wicaksono

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya