RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Ratusan wisatawan yang terjebak di Pulau Karimunjawa akhirnya bisa bernafas lega. Kapal Motor (KM) Kalimutu sudah meluncur menuju pulau Karimunjawa untuk mengevakuasi mereka. Diperkirakan, akan tiba di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang Rabu (28/12) sekitar pukul 05.00.
Kepala KSOP Kelas 1 Pelabuhan Tanjung Mas Semarang Weku Frederik mengatakan, wisatawan yang terjebak tersebut berangkat dari Pelabuhan Kartini Jepara. Namun tak bisa kembali sesuai jadwal, lantaran kondisi cuaca sedang buruk dan berbahaya bagi pelayaran yang menggunakan kapal kecil.
“Keberangkatan mereka ke Karimunjawa, sebenarnya dari Jepara. Karena di Jepara kapal kecil, jadi mereka khawatir. Kepada kepala Syahbandar sana, saya sudah menyampaikan, kalau tidak yakin dengan prakiraan cuaca BMKG terkait bahaya gelombang tinggi, mendingan ditunda,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (27/12) kemarin.
Informasi yang ia diperoleh, KM Kalimutu berangkat dari Sampit dan tiba di Karimunjawa Selasa (27/12) antara pukul 19.30 sampai 20.00. Kapal tersebut dengan kapasitas 1000 orang. Selanjutnya, akan mengevakuasi wisatawan yang terjebak cuaca di karimunjawa menuju Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Diperkirakan, kapal tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Rabu (28/12) sekitaran pukul 05.00.
“Jam 5 ini update dari Kepala Cabang Pelni. Itu paling enggak kalau kondisi cuaca normal, perjalanan sekitar tujuh jam. Kalau ngebut kasihan penumpangnya,” jelasnya.
Pihaknya juga membeberkan, jumlah penumpang yang akan dibawa menuju Semarang dari Karimunjawa mencapai 400 orang. Mereka terdiri atas wisatawan, orang lokal, dan wisatawan mancanegara mencapai puluhan orang.
“WNA saya dapat informasi dari Kepala Syahbandar Karimunjawa sebanyak 45 orang. Kalau media memberitakan hanya 35 orang,” bebernya.
Di sisi lain, Weku menyampaikan telah melakukan persiapan dalam menyambut Nataru dengan membuka posko standar nasional di Pelabuhan Tanjung Mas. Selain itu, di-backup Posko dari TNI-Polri di sekitaran Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
“Intinya ini semua berjalan normal. KSOP mengutamakan keselamatan. Apalagi kondisi cuaca saat ini lagi kurang bersahabat. Saya terus memonitor BMKG Jateng, apapun berita yang diterbitkan oleh BMKG, akan kami patuhi,” tegasnya.
KSOP juga telah menyediakan enam kapal besar, dua di antaranya dari PT Pelni yang memiliki rute tetap Surabaya, Kumai, Semarang, Sampit, dan Karimunjawa. Menurutnya, kapal tersebut masih bisa untuk pelayaran dengan gelombang tiga sampai empat meter. Pihaknya juga telah memberikan larangan atau tidak mengizinkan kapal kecil untuk melakukan pelayaran mengingat cuaca buruk.
“Kebetulan saya mantan pelaut, jadi bisa mempertimbangkan keselamatan pelayaran. Tapi pun berangkat, harus dengan pesan-pesan khusus, tetap harus dengan safety. Kalau tidak yakin, kembali lagi kepada nahkoda kapal untuk aspek keselamatan,” jelasnya.
Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan alat keselamatan dan kelayakan kapal (Ramcek) pada dua minggu sebelum Natal. Kegiatan ini untuk mengantisipasi keselamatan dan kelayakan kapal sebelum berlayar.
“Bukan hanya dokumen dan surat, tetapi secara fisik, paramerin inspektur sudah melakukan pengecekan alat-alat keselamatan dan kelayakan kapal sebelum berlayar,” jelasnya.
Pihaknya menyebutkan, jumlah penumpang yang turun dan keluar di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang telah tercatat mulai 18 sampai 27 Desember 2022 mencapai ribuan orang. Menurutnya, jumlah tersebut akan bisa bertambah, terlebih menjelang tahun akhir tahun.
“Keseluruhan debarkasi (turun) 3.891 orang. Kalau yang embarkasi (keluar) 3.318 orang. Kalau keterlambatan itu masih itungan jam, masih ada toleransi. Memang ada keterlambatan karena faktor cuaca, itu kisaran 1 sampai 2 jam. Kalau penundaan sampai berhari-hari tidak ada. Karena yang melayani kapal disini kapal besar, sudah ditunjuk,” tegasnya.
KSOP mengimbau kepada masyarakat atau transportasi laut untuk tidak gegabah. Sebab sekarang ini cuaca sedang buruk, termasuk gelombang tinggi.
“Imbauan kepada masyarakat bila ingin melakukan perjalanan menggunakan alat transportasi laut, melihat dulu informasi dari BMKG Jateng, biar tidak kecewa. Kami juga mengimbau agen-agen untuk memperhatikan keselamatan dan melihat kondisi cuaca,” pungkasnya.
Terpisah, Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol Hariadi mengatakan, ada 431 orang yang diberangkatkan menggunakan KM Kalimutu. Termasuk wisatawan asing dan para pekerja di Karimunjawa ke Semarang.
“Disiapkan juga kendaraan untuk kembali ke Jeparanya. Ada bus. Forkopimda Kabupaten Jepara juga akan menyambut,” katanya. (mha/ida)