RADARSEMARANG.COM, Semarang – Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediski cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di indonesia termasuk di Kota Semarang masih akan terjadi hingga awal tahun baru 2023 nanti.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo, mengatakan kondisi cuaca untuk wilayah Pantai Utara Jawa hingga Laut Jawa bagian tengah memang tengah dihantam gelombang kategori sedang hingga tinggi. “Berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter. Sedangkan Laut Jawa bisa mencapai 4 meter,” katanya.
Diakuinya, ketika kejadian tersebut ada awan konvektif yang berpotensi menimbulkan angin kencang dan gelombang tinggi. Pada kejadian kemarin itu, kata dia, angin tercatat sekitar 29 knot atau 54 km/jam.
“Jadi itu cukup kencang untuk kondisi di laut, ditambah gelombangnya kategori sedang. Itu mungkin yang memicu insiden perahu hancur,” katanya.
Pihaknya memprediksi hingga awal tahun depan atau sekitar 1 Januari 2023 masih berpotensi gelombang kategori sedang hingga tinggi.
Ia mengimbau nelayan yang menangkap ikan di laut untuk sementara waktu tidak melaut dahulu. Karena kondisi gelombang masih kategori sedang hingga tinggi. “Jadi sangat berbahaya, apalagi nelayan hingga perahu kecil,” katanya.
Gelombang tinggi pada jumat malam (23/12) juga mengakibatkan lima perahu nelayan hancur. Akibatnya, nelayan harus berjaga malam dan merugi puluhan juta karena tidak bisa melaut.
Salah satu nelayan, Muhammad Juki, menjelaskan gelombangnya sangat tinggi sehingga airnya sampai ke daratan dari Jumat malam. “Tidak pasti ada yang pagi, siang, dan malam,” kata warga RT 4 RW 14 Tanjungmas, Semarang Utara.
Dikatakan, ada lima perahu nelayan yang hancur dengan keadaan pecah menganga. “Di sini ada dua sudah dinaikkan ke atas,” katanya.
Nelayan lain, Abdul Mukti, mengaku keadaan seperti ini sudah ditemui setiap tahunnya. Sehingga para nelayan setiap pukul 21.00 berjaga perahu.
Banyak perahu yang sudah diamankan dan diungsikan ke Kali Banger, kata dia, tapi kami tidak berani melaut. “Ini mengangkut ikan, udang, dan kerang,” katanya.
Kerugiannya bervariasi tergantung usia perahunya. “Kalau yang masih muda ya antara Rp 20 hingga Rp 25 juta tergantung kerusakannya juga, ada yang Rp 10 juta,” katanya.
Sementara itu. (fgr/bas)