28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Antisipasi Arus Mudik-Balik Libur Panjang Nataru, Polda Jateng Siapkan One Way dan Contra Flow

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng menyiapkan skenario dan rekayasa untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan arus mudik selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah yang disiapkan nantinya di antaranya memberlakukan one way dan contra flow lokal.

Infografis

Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Agus Suryo Nugroho mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lima jalur yang dapat dilewati untuk mengantisipasi arus mudik dan arus balik selama libur panjang Nataru.

Yaitu, jalan tol Trans Jawa, arteri (pantura), jalur tengah, jalur selatan, dan jalur pantai selatan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan semua jalur tersebut agar bisa digunakan oleh masyarakat.

“Termasuk menyiapkan skenario dan rekayasa manakala terjadi kepadatan arus dari barat menuju Jawa Tengah, maka akan dilakukan sistem one way, contra flow dan pengalihan arus,” ungkapnya kepada RADARSEMARANG.COM usai mengikuti Rapat Lintas Sektoral Persiapan Nataru, Senin (19/12).

Berdasarkan prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diperkirakan ada sekitar 21,5 juta kendaraan yang akan masuk ke Jateng pada arus mudik Nataru.

Puncak arus mudik diprediksi pada 23 Desember. Sedangkan arus balik libur Nataru diprediksi pada 30 dan 31 Desember 2022 serta 1 Januari 2023.

Menurutnya, untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik, khusus dari Kota Semarang menuju Surakarta pada H-2 atau tanggal 23 Desember akan disiapkan one way lokal, serta contra flow lokal. Termasuk pada jalur-jalur yang menuju ke destinasi wisata.

“Untuk pelaksanaan one way lokal dan contra flow lokal nanti petugas di lapangan akan menghitung jumlah rasio kendaraan, kapasitas, dan panjang jalan. Jika nanti ada penumpukan arus, kita akan lakukan one way ataupun pengalihan arus,” bebernya.

Dikatakan, pihaknya telah menyiapkan 252 pos pengamanan di berbagai titik yang menjadi objek pengamanan. Guna keselamatan pemudik, Dirlantas mengimbau kepada para pengemudi untuk menyempatkan diri beristirahat selama perjalanan.

“Kami mengimbau para pemudik dan pengemudi untuk menjaga kebugaran dalam perjalanan, apabila merasa lelah bisa beristirahat di rest area, baik di jalan tol ataupun di luar jalan tol. Maksimal mengemudi 2-3 jam perjalanan kami sarankan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan,” katanya.

Sementara itu, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah memprediksi akan ada 9 juta orang masuk Jateng untuk berwisata selama libur panjang Nataru.

Pelaksana Harian (Plh) Disporapar Jateng Purwanto mengaku telah berkoordinasi dengan menggelar rapat koordinasi mengenai kesiapan tempat wisata jelang libur Nataru di seluruh kabupaten dan kota di Jateng. Purwanto memprediksi akan ada 9 juta wisatawan yang akan berlibur di Jateng.

“Kurang lebih 8 juta sampai 9 juta (wisatawan) ya untuk Desember pada dua minggu ini. Dalam kurun waktu sampai libur Nataru kurang lebih prediksinya segitu,” jelasnya saat dihubungi RADARSEMARANG.COM, kemarin.

Purwanto optimistis angka ini bisa memenuhi target, karena sektor pariwisata mulai bangkit. Pada 2021 ketika awal pandemi melandai, wisatawan yang masuk Jateng sudah mencapai empat juta orang.

“Karena tahun kemarin sudah mencapai angka empat jutaan. Tahun 2022 ini kami memperkirakan bisa sampai 8 juta sampai 9 juta pengunjung,” katanya.

Ia memperkirakan, objek wisata yang paling banyak dikunjungi, antara lain pantai, wisata alam seperti Gunung Merbabu, Sindoro-Sumbing, Lawu, dan Slamet.

Lalu objek wisata terbuka, seperti Tawangmangu, Baturaden, Banyumasan, Gedungsongo, dan kawasan Bandungan. Pihaknya berharap pelaku pariwisata bisa kembali bangkit setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi.

“Mudah-mudahan para pelaku pariwisata bisa panen raya, karena dua tahun lalu puasa,” harapnya.

Purwanto mengimbau agar wisatawan nantinya tetap mengedepankan protokol kesehatan. Jika tempat wisata penuh pengunjung, nanti akan dibuat sistem buka tutup. Pihaknya berkoordinasi dengan polres maupun Dinas Perhubungan (Dishub) dalam pengaturan lalu lintas.

“Semua bergerak seperti itu, termasuk lalin (lalu lintas) dari polres maupun Dishub. Di samping prokes, juga disediakan vaksin booster. Yang belum booster, Dinas Kesehatan menyediakan,” katanya. (mha/kap/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya