RADARSEMARANG.COM – Kelurahan Bugangan mempunyai cara tersendiri dalam meningkatkan ketahanan pangan mandiri dan mencegah stunting. Yakni dengan memanfaatkan lahan kosong untuk dibuat mix farming atau pertanian campuran.
Adalah program mix farming. Untuk merealisasikan program tersebut, aparat kelurahan dan pengelola panti melakukan kerja bareng. Kali ini dengan memanfaatkan lahan kurang lebih 3000 meter di belakang Panti Werda Bala Keselamatan. Di lahan tersebut ditanami berbagai macam tanaman organik. Seperti cabai, tomat, kangkung, sawi, dan beragam sayuran lainnya.
“Dulunya tanah ini kosong kemudian kami manfaatkan, ditanami sayuran ada juga kolam untuk budidaya ikan,” jelas Lurah Bugangan Lilis Mugi Rahayu saat ditemui RADARSEMARANG.COM di Kantor Kecamatan Semarang Timur.
Di lahan tersebut, warga RT 3 RW 3 Kelurahan Bugangan bersama PKK, Forum Kesehatan Kelurahan (FKK), dan anggota Pokja, berkebun dan melakukan sosialisasi sadar gizi. Selain itu, mix farming ini juga sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan mandiri. Khususnya di Panti Werda dan masyarakat Kelurahan Bugangan.
“Dapat bantuan juga dari Dinas Pertanian Kota Semarang untuk benih ikan dan sayuran. Jadi ini yang mengelola warga. Nanti hasilnya akan kembali lagi ke masyarakat,” tambahnya.
Lilis mengaku sejak adanya mix farming di Bala Keselamatan ini, masyarakat menjadi sadar akan pentingnya gizi dalam setiap makanan yang masuk dalam tubuh. Masyarakat di Kelurahan Bugangan juga sudah mulai memanfaatkan lahan perkarangan di rumah mereka masing-masing untuk ditanami sayuran organik.
“Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat, selain sebagai upaya ketahanan pangan secara mandiri, masyarakat juga sadar gizi untuk terus menjaga kesehatan,” akunya.
Sementara untuk penangangan kasus stunting, Lilis menyerahkan kepada PKK masing-masing wilayah. “Fokus kami pada ketahanan pangan dan sadar gizi. Untuk balita yang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) dan sebagainya diserahkan ke masing-masing Pokja,” pungkasnya. (kap/ida)