RADARSEMARANG.COM, HUJAN deras yang mengguyur Kota Semarang menyebabkan banjir dan tanah longsor, Minggu (6/11). Hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan rumah rusak.
Menurut informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, banjir terjadi di beberapa titik, yakni di Kelurahan Mangkang Wetan, Mangunharjo, dan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu. Selain itu, banjir juga terjadi di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan.
Banjir di Mangkang Wetan, menurut sumber koran ini, titik terparah terjadi di RW 7. Penyebabnya tak lain adalah jebolnya tanggul Sungai Beringin, yang proses normalisasinya belum rampung.
Dari video yang beredar, seorang pria menerangkan jika kawasan RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan, terdapat satu titik tanggul jebol dan menggenangi puluhan rumah warga yang letaknya tak jauh dari bibir tanggul.
“Nek jebol ngene sing tanggung jawab sopo? Motor dan rumah kena air semua,” kata pria tersebut.
Camat Tugu Pranyoto menerangkan, khusus di RW 7 Kelurahan Mangkang Wetan, limpasan air terjadi karena titik tanggul normalisasi belum ditutup, sehingga menggenangi sekitar 20 rumah warga dengan ketinggian air sekitar selutut orang dewasa.
“Ini karena tanggul masih digunakan sebagai akses alat berat, belum ditutup,” ujarnya.
Dari data yang ada, banjir terparah terjadi di RT 2 RW 2 Kelurahan Mangkang Kulon, dimana ada tanggul Sungai Plumbon yang jebol dan merusak rumah warga. Sementara di RW 5, sekitar 25 rumah tergenang.
“Banjir terjadi di RW 1 sampai 5, hanya RW 6 yang aman. Yang terparah ada di RW 2 Kelurahan Mangkang Kulon,” tambahnya.
Pantauan Sekretaris Kecamatan Tugu Sugiman, banjir juga terjadi di Mangunharjo, Karanganyar, Randugarut dan Tugurejo, karena curah hujan yang tinggi dan saluran air yang tidak lancar.
“Kita berikan bantuan berupa nasi bungkus kepada warga yang terdampak,” tuturnya.
Di Kecamatan Ngaliyan, banjir terjadi di Kelurahan Wonosari RW 2 atau Perumnas Mangkang Indah karena limpasan Sungai Plumbon. Wilayah RW 7 Kelurahan Wonosari, terdampak banjir karena limpasan Sungai Beringin, dan RW 8 karena saluran air tidak lancar, sehingga menutup Jalan Pantura atau Jalan Walisongo selama beberapa saat.
Jalan Pantura depan kantor Kelurahan Wonosari berubah menjadi lautan banjir. Banyak kendaraan bermotor yang mogok.
“Saat ini sudah mulai surut semua, dan akses jalan Pantura sudah bisa dilewati,” jelasnya.
Banjir melanda Permukiman Permata Garden RT 1 RW 5 Kelurahan Kedungpane, Mijen. Wilayah ini terendam banjir setelah diterjang luapan air sungai. Banjir juga terjadi di Kampung Mayangsari, Kalipancur, Ngaliyan.
Aliran DAS Jatibarang meluber. Alarm tanda bahaya terus berbunyi. Di Jalan Raya Kaligawe, banjir merendam terowongan jembatan tol Kaligawe. Ketinggian air mencapai setengah meter lebih.
Sementara itu, bencana longsor kemarin menutup jalan raya TPA Jatibarang. Perbukitan yang ada di lokasi tersebut mengalami longsor hingga menutup jalan raya. Longsoran tanah juga menerjang tiang listrik PLN hingga roboh dan melintang menutup jalan. Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas dan harus putar balik.
Tanah amblas terjadi di jalan perkampungan samping jembatan Bantar Dowo, penghubung kampus Unnes dan Srondol Kulon. Jalan amblas dengan kedalaman kurang lebih satu meter.
Hujan deras disertai angin kencang juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Salah satunya di depan Puskesmas Poncol. Akibatnya, arus lalulintas ikut tersendat lantaran batang pohon menutup sebagian jalan.
Pohon tumbang juga terjadi di depan Kantor Kelurahan Bringin, Ngaliyan. Sedangkan angin puting beliung merusak rumah milik Sunarti Kiswo, warga Jalan Sawah Besar 5 RT 5 RW 3. Rumah rusak di bagian atap. (den/mha/aro)