RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Sungai Plumbon yang membelah Kelurahan Mangunharjo dan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu mengalami sedimentasi sangat parah. Akibatnya sungai tak bisa menampung air hujan yang tinggi sehingga melimpas ke perumahan warga Jumat petang (4/11) kemarin.
Sekitar 10 rumah di RW 2 Kelurahan Mangkang Kulon terdampak. Limpasan air sungai memasuki permukiman warga. Untungnya, Sungai Beringin yang sedang dinormalisasi ini tidak melimpas, sehingga hanya satu Kelurahan Mangkang Kulon yang terdampak banjir.
Dalam pantuan koran ini, aliran Sungai Plumbon mulai meninggi sekitar pukul 15.00 petang. Tak berselang lama, debet air yang tinggi membuat sungai ini tidak kuat menampung air dan melimpas ke rumah-rumah warga.
Kejadian ini diperparah dengan banyaknya jembatan yang rendah yang menyebabkan aliran air tidak lancar. Agar tidak menjebol tanggul, warga pun bahu membahu membersihkan sampah yang menyumbat di sekitar jembatan.
“Banjir ini terjadi karena Sungai Plumbon tidak kuat menampung besarnya debit air. Akhirnya melimpas dan menggenangi jalan serta permukiman,” kata Camat Tugu Pranyoto saat ditemui RADARSEMARANG.COM Jumat (4/11) petang.
Pranyoto menjelaskan, dibandingkan banjir yang diakibatkan limpasan Sungai Beringin beberapa waktu lalu, banjir kali ini tidak terlalu parah. Sebab hanya menggenangi 10 rumah di wilayah RW 2 Kelurahan Mangkang Kulon.
“Hanya terjadi di Kampung Pondok (RW, red), ketinggian air hanya 10 sentimeter. Setelah itu, air langsung surut,” tuturnya.
Menurut dia, tidak akan didirikan dapur umum karena tidak banyak jumlah rumah yang terdampak banjir.
“Dapur umum nggak ada, karena tidak begitu parah,” tambahnya.
Yanto warga RW 2 Kelurahan Mangkang Kulon mengaku was-was ketika puncak musim hujan terjadi. Sebab ketika hujan deras selama dua jam lebih, debet air di Sungai Plumbon kerap melimpas. Apalagi sedimentasinya sangat tinggi.
“Harus dilakukan normalisasi, sehingga tidak banjir lagi. Apalagi aliran air sangat sempit, karena banyak endapan tanah yang menjadi pulau dipinggir dan tengah sungai,” keluhnya.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, genangan air tampak memenuhi depan Kantor Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan. Banyak kendaraan yang nekat melintas, akhirnya mogok, karena macet. Banjir setinggi lutut orang dewasa ini terjadi karena aliran drainase tidak lancar.
Hal yang sama terjadi di Depan Kantor Kelurahan Tambak Aji atau tikungan Tugu. Titik ini menjadi salah satu langganan genangan air ketika hujan deras. Penyebabnya karena saluran drainse tidak lancar, sehingga meluber ke jalan pantura. (den/ida)