RADARSEMARANG.COM, Semarang – Setelah Jalan Sriwijaya Baru resmi operasional, Pemkot Semarang kini menyelesaikan pembangunan Simpang Lima Kedua di Taman Singosari. Setelah itu, mengembangkan potensi eks Wonderia untuk memperkuat simpul perekonomian Semarang.
Apalagi aset Pemkot Semarang yang berada di kawasan segi tiga emas ini mangkrak. Kendati sudah beberapa kali ada investor yang berniat memaksimalkan lahan tersebut.
“Memang beberapa waktu lalu sempat ada kabar akan ada investor. Namun kita juga punya konsep lain, yakni untuk dijadikan ruang publik,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin Kamis (3/11).
Iswar menerangkan, para seniman dan budayawan memberikan saran untuk dijadikan ruang publik dilengkapi gereja, masjid, dan sarana prasana umum lainnya. Selain itu, ada konsep lainnya yakni di depan lahan eks Wonderia akan digunakan sebagai tempat parkir bus wisata.
“Masalah lahan parkir bus juga belum bisa terpecahkan. Nanti wisatawan yang akan ke Tugu Muda, Simpang Lima, ataupun Jalan Pandanaran, dan objek wisata lain akan diangkut dengan shuttle,” jelasnya.
Di dalam kawasan Wonderia, kata dia, ada area makam yang cukup disakralkan. Pembangunan wisata religi pun bisa saja dilakukan. Selain itu, Pemkot juga masih menawarkan kepada pihak investor untuk bisa berkolaborasi memaksimalkan bekas tempat hiburan tersebut.
“Namun sampai saat ini belum ada yang berminat. Mungkin karena ada makam disana. Nah ke depan kami koordinasikan lebih mendalam terkait pembangunan eks taman hiburan tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Sih Rianung menerangkan, jika eks Wonderia punya potensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. “Setelah tidak lagi beroperasi, memang jadi terbengkalai. Tapi ke depan akan ada wacana pembangunan,” katanya.
Lokasi tersebut merupakan aset Pemkot Semarang yang memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian. “Apalagi ke depan di sekitar Wonderia akan dijadikan Simpang Lima kedua dan akan ada sentra kuliner,” tambahnya. (den/ida)
