26 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Migrasi ke TV Digital, Warga Tunggu Bantuan STB

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berupaya mendorong masyarakat bermigrasi ke televisi (TV) digital. Batas akhir implementasi Analog Switch Off (ASO) berakhir Rabu (2/11) hari ini.

Pemprov Jateng pun telah mempersiapkan migrasi siaran TV digital ini dengan meningkatkan infrastruktur digital. Selain itu juga melaksanakan penyaluran set top box (STB) kepada masyarakat.

“Migrasi ke TV digital ini program dari Kominfo. Arena berkaitan dengan penyiaran kami sebagai Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah juga turut membantu untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” jelas Ketua KPID Jateng Muhammad Aulia Assyahiddin kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (1/11).

Ia menilai, sosialisasi dari pemerintah terhadap migrasi dari TV analog ke siaran digital ini masih kurang.  “Harus diakui sosialisasi dari pemerintah dari Kementerian Kominfo belum maksimal. Makanya rencanya tahap 1 bulan April, tahap 2 bulan Agustus, belum diberlakukan sampai hari ini,” katanya.

Kendati demikian, pemerintah sudah berusaha untuk menyalurkan STB kepada masyarakat rumah tangga miskin (RTB) yang diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Namun penyalurannya juga belum maksimal.

“Total 6,7 juta STB yang diperoleh dari pemerintah dan pemegang MUX. Tapi, penyaluran dari pemegang MUX sampai sekarang baru 4,4 persen,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan lima group Lembaga Penyiaran Swasta sebagai penyelenggara multipleksing (MUX) untuk implementasi Program Digitalisasi Penyiaran atau Analog Switch Off.  Yakni, Media Group, Surya Citra Media (SCM), Trans, Media Nusantara Citra (MNC) dan Rajawali Televisi (RTV).

Aulia menambahkan, di Kota Semarang sejauh ini sudah terbagikan 16.191 STB yang tersebar di 16 kecamatan. Ia berharap pemerintah segera mendesak pemegang MUX untuk segera menyalurkan. Sehingga RTM (rumah tangga miskin) bisa segera menikmati TV digital.

Lurah Bongsari Yuliarti mengaku, ada 311 STB yang akan disalurkan kepada warganya yang masuk dalam data RTM. Namun belum semuanya dapat tersalurkan. “Belum semua tersalurkan, masih bertahap,” ungkapnya.

Salah satu warga di Kelurahan Bongsari Rohadi mengaku, belum mendapatkan bantuan STB. Pihaknya mendukung adanya peralihan ke TV digital. Namun sosialisasi kepada warga masih belum maksimal. Sehingga masih banyak warga yang belum mengetahuinya.

Rohadi mengaku saat ini masih menggunakan TV analog. Kondisi televisi miliknya juga sudah tidak layak, karena sering rusak dan tidak bisa dipakai. Sementara untuk membeli STB juga dirasa membebani masyarakat. Terutama bagi mereka yang masih kekurangan.

“Bagus sih mengikuti perkembangan zaman. Tapi sosialisasinya masih kurang. Kalau masyarakat menengah ke bawah juga eman-eman kalau disuruh beli STB. Harganya juga kisaran Rp 150 ribu. Banyak yang nggak mampu,” keluhnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Semarang Soenarto mengatakan, persiapan sarana dan prasarana telah dilakukan Pemerintah Pusat sebelum dilakukan swicth off saluran televisi analog, Rabu (2/11) hari ini, dengan membagikan STB kepada warga kurang mampu.

“Program STB gratis ini sudah dilakukan di Semarang dan menyasar warga kurang mampu yang masih menggunakan TV analog. Verifikasi sudah dilakukan sampai tingkat RT dan RW, akhirnya turun bantuan 16.191 STB,” katanya saat dihubungi RADARSEMARANG.COM, Selasa (1/11).

Pembagian STB ini sendiri dilakukan oleh pihak kementerian, Diskominfo Kota Semarang hanya melakukan pendampingan.

Soenarto menuturkan, belum lama ini Diskominfo Kota Semarang telah menggencarkan sosialisasi kepada warga, salah satunya saat Car Free Day untuk segera berpindah ke saluran digital. Apalagi, lanjut dia, masih banyak warga yang takut berpindah ke digital lantaran khawatir dikenai biaya tambahan.

“Sebenarnya STB ini kan sekali beli, dan akan digunakan seterusnya. Sehingga kita kemarin edukasi itu,” tuturnya.

Menurut dia, Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang diuntungkan dengan adanya migrasi ke saluran digital. Mengingat kontur wilayah Semarang yang terbagi menjadi dua, yakni dataran tinggi dan dataran rendah.

“Kalau saluran analog ini jadi problem. Misalnya di daerah atas jernih, tapi di daerah pesisir nggak. Ada pula sebaliknya, dengan berpindah ke TV digital ini saluran televisi akan dapat diterima dengan baik,” jelasnya.

Ia memperkirakan, ke depan akan ada lagi bantuan STB yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat. Namun dia belum bisa memastikan kapan bantuan tersebut datang. “Kalau kita kroscek lagi, kita punya potensi mendapatkan bantuan sebanyak 38 ribu sekian. Tapi kapannya belum tahu, nanti juga akan dilakukan verifikasi lagi,” katanya.

Dengan menggunakan saluran digital, lanjut Soenarto, ke depan akan dilakukan pengembangan sistem kesigapan bencana atau early warning system (EWS) oleh Kementerian Kominfo. EWS ini, bisa diterima masyarakat melalui saluran digital, sehingga antisipasi bencana bisa dilakukan lebih dini. “Informasinya, nanti akan ada pengembangan EWS. Tentu ini sangat baik, sehingga ada antisipasi kebencanaan dini,” ujarnya. (kap/den/aro)

Reporter:
Adennyar Wicaksono
Khafifah Arini Putri

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya