RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mencegah stunting. Mulai dari program Sibening hingga meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dengan ilmu parenting.
Hal ini dilakukan oleh Komisi D DPRD Kota Semarang. Bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang memberikan pemahaman ilmu parenting sebagai upaya mencegah stunting sejak dini pada masyarakat di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur.
“Kita mengarah ke peningkatan SDM-nya sesuai dengan visi wali kota. Otak manusia ini kan berkembang sampai 80 persen di 1000 hari kehidupan pertama. Kita sisir mulai dari bawah. Nah orang tua ini terkadang tidak sadar memberi pengasuhan,” jelas Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo usai mengisi materi workshop parenting di Hotel Ibis Selasa (1/11).
Ia menambahkan kualitas SDM ini harus ditingkatkan sejak dini. Sasarannya adalah orang tua dalam memberikan pola asuh pada anak harus dengan pengasuhan yang positif.
“Kita ingin mulai pola pengasuhan anak ini. Happy parenting kita giatkan dengan pengasuhan positif. Jadi orang tua jangan hanya nuntut anak saja,” imbuhnya.
Menurutnya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua terhadap pengasuhan positif ini dinilai penting. Sosialiasi terus digencarkan. Materi utamanya mengenai pola perkembangan anak, pertumbuhan, perkembangan motorik, otak, dan psikis, serta fisiknya.
Harapannya dengan adanya pola asuh yang positif angka stunting di Kota Semarang juga menurun. Berdasar data pokok pendidikan (dapodik), jumlah rata-rata peserta didik di setiap tingkatan sebanyak 2.200 siswa dan Pemkot belum bisa menjangkau semuanya.
“Kemampuan kita menyentuh masyarakat seperti ini tidak ada10 persen. Happy parenting ini kita ambil untuk strating point dalam rangka peningkatan SDM. Karena 30 persen kasus stunting ini justru orang tuanya mampu,” katanya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Swasti Aswagati juga turut memberikan materi dan berdiskusi dengan orang tua. Menurutnya yang menjadi penekanannya saat ini adalah meningkatkan kualitas SDM untuk mencegah stunting sejak dini mulai dari orang tua.
“Karena orang tua ini menjadi sumber dari tumbuh kembang anaknya. Pola asuh yang tidak baik efeknya memang jangka panjang seperti stunting ini. Tapi efeknya sangat merugikan,” ungkapnya. (kap/ida)