RADARSEMARANG.COM, Semarang – Event Semarang Flower Festival 2022 menyita perhatian ribuan warga, Minggu (30/10) sore. Mereka memadati kanan kiri jalan yang dilewati festival bunga bertema Diversity of Semarang ini. Start di depan Balai Kota Semarang Jalan Pemuda, lalu ke arah Tugu Muda, Jalan Pandanaran dan finish di Lapangan Simpang Lima. Ada 21 kendaraan hias yang mengikuti festival ini.
Mereka menghias kendaraan dengan warna-warni bunga segar sesuai tema yang diangkat. Yakni, etnis, icon landmark Kota Semarang, kuliner, dan dolanan tradisional. Beragam hiburan seperti tarian, marching band, dan pertunjukan dari semua peserta juga menjadi daya tarik tersendiri.
“Hari ini (kemarin) begitu antusias dari seluruh partisipan. Ada 21 kendaraan hias dari BUMN, BUMD dan berbagai perusahaan yang ada di Kota Semarang,” kata Sekretaris Daerah (Setda) Kota Semarang Iswar Aminuddin usai membuka gelaran Semarang Flower Festival 2022 di depan balai kota, Minggu (30/10).
Iswar mengapresiasi semua pihak dan masyarakat yang ikut berpartisipasi. Sehingga festival ini bisa berjalan sukses untuk mendongkrak Kota Semarang sebagai kota pariwisata.
Iswar yakin wisata Kota Semarang mampu bangkit kembali seperti semula. Pasalnya, sebelum adanya pandemi Covid-19, wisata Kota Lama Semarang menjadi tempat wisata ranking pertama mengalahkan Candi Borobudur.
Menurutnya, ada kunci sukses dari terselenggaranya festival ini. Yakni, akomodasi, aksesibiltas, dan atraksi. Sehingga bisa mewujudkan kawasan aglomerasi dan mampu mendukung pariwisata antarwilayah. Harapannya, Kota Semarang ini bisa menjadi centerpoint perkembangan wisata di Jateng.
“Ke depannya kita membutuhkan bukan hanya Kota Semarang, tetapi kawasan aglomerasi, harus ikut bareng-bareng. Artinya, yang punya pantai wisata Jepara kita juga buat akses ke sana. Jadi, mampu mendukung antarwilayah dan Kota Semarang bisa menjadi centerpoint perkembangan wisata di Jawa Tengah,” jelasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso mengaku telah menyiapkan berbagai kegiatan untuk mendongkrak pariwisata Kota Semarang. Menurutnya, ini merupakan bagian dari proses recovery Pemkot Semarang pasca pandemi Covid-19.
“Untuk agenda ke depan sudah saya sampaikan banyak persiapan, dan di tahun 2023 kita buat. Target kita paling tidak kembali ke sebelum pandemi. Kita sudah mencapai 7 juta wisatawan, nah kita ingin kembali seperti dulu,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, Pemkot Semarang bekerja sama dengan Perkumpulan Pedagang Bunga Bandungan. Mereka yang menyuplai bunga yang digunakan dalam festival ini.
Humas Perkumpulan Pedagang Bunga Bandungan Zainudin mengaku, persiapan untuk menyukseskan gelaran ini sejak sebulan lalu. Pihaknya bekerja sama dengan 250 pedagang bunga di Bandungan untuk bisa menyuplai bunga. Terutama bunga krisan yang paling banyak diminati.
“Kami kerahkan 250 anggota untuk menyuplai bunga. Persiapannya satu bulan, karena bunga yang dibutuhkan sangat banyak. Untuk satu mobil saja budget-nya minimal Rp 15 juta,” jelasnya.
Salah satu pengunjung Laili Luthfinnisa mengaku senang adanya event ini. Menurutnya, kegiatan ini layak menjadi agenda tahunan agar Kota Semarang lebih ramai lagi.
“Mumpung libur sekolah, saya sempatkan nonton. Acaranya ramai, seru ya, karena ini baru pertama kali diadakan di Kota Semarang. Tadi saya nunggu sejak pukul 14.00 untuk mendapatkan barisan paling depan,” akunya. (kap/aro)