RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Prof Dr KH Imam Taufiq secara aklamasi terpilih menjadi ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Jawa Tengah masa bakti 2022-2027.
Pemilihan dipimpin Sekretaris Jenderal PP IPHI Bambang Irianto (unsur Pengurus Pusat), Drs KH Fauzan Ahmad MSi (unsur Pengurus Wilayah) dan Ketua PD Kabupaten Kebumen KH Moh Dawamuddin (unsur Pengurus Daerah) dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) yang dihadiri Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah se-Jawa Tengah di Hotel Metro Park View Jalan Pemuda Semarang, Kamis (27/10).
Ketua Umum PP IPHI Erman Suparno dalam sambutanya mengatakan, tugas utama organisasi yaitu menjaga kemabruran haji sepanjang hayat seperti slogan IPHI “Haji Mabrur Sepanjang Hayat”.
Ketua Panitia Muswil H Anshori mengatakan, IPHI merupakan organisasi strategis karena menjadi satu-satunya organisasi yang menjadi mitra kerja Kementerian Agama terutama dalam rangka menjaga kemabruran haji.
Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) dalam sambutan diwakili Kepala Bidang Pembinaan Haji dan Umrah Drs H Moh Ahyani MSi menyampaikan terima kasih atas partisipasi IPHI, para kiai dan ulama di Jateng pelaksananaan haji 2022 pasca pandemi Covid-19 berjalan sukses. Dari 15.447 jamaah haji asal Jateng yang wafat di Tanah Suci 15 orang. Persoalan haji ke depan yaitu panjangnya masa antrean atau daftar tunggu (waiting list).
“Di Jateng waiting list sudah mencapai 29-30 tahun. Artinya hari ini mendaftar haji maka baru 29 tahun yang akan datang bisa berangkat haji,” kata Ahyani.
Persoalan lainnya banyak calon haji yang sudah mendaftar tetapi kemudian karena sesuatu hal mencabut atau membatalkan pendaftaran hajinya.
“Hingga 2022 mencapai angka 2.000 orang membatalkan haji. Ini karena ada biro travel yang memberikan penjelasan salah, daripada nunggu haji lama lebih baik umrah dulu. Padahal yang wajib adalah haji dulu baru umrah,” katanya. Persoalan istitaah atau kemampuan haji juga menjadi masalah yang perlu mendapat sentuhan dari IPHI Jateng.
Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengatakan, potensi zakat yang bisa digali mencapai Rp 372 triliun. Dia mengajak IPHI untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan perolehan zakat.
“Tugas IPHI salah satunya menjaga kemabruran haji sepanjang hayat. Jadi tidak hanya 40 hari setekah haji saja,” katanya. (fth/ida)