RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – SMPN 11 Semarang berupaya mengedepankan toleransi dan ramah anak dalam setiap pembelajarannya. Khususnya di bidang keagamaan.
Kepala SMPN 11 Dwi Astuti Indriyanti mengatakan, selalu memberikan kebebasan peserta didik untuk melaksanakan kegiatan keagamaan. Hal ini sebagai perwujudan dari SMPN 11 sebagai sekolah ramah anak.
“Kami ini mengedepankan sekolah ramah anak. Jadi bagaimanapun anak ini harus nyaman di sekolah dan tidak merasa di diskriminasi. Terutama di bidang agama,” jelasnya saat ditemui di SMPN 11 Semarang, Jumat (28/10).
Ia menambahkan, meskipun mayoritas peserta didik beragama Islam, Dwi mengaku tetap memberikan ruang bagi non muslim untuk berkegiatan.
Misalnya ketika menggelar pengajian Maulid Nabi yang telah berlangsung beberapa waktu lalu. Pihaknya juga menggelar kegiatan Spelas Bermazmur atau ibadah kerohanian bagi umat Kristiani. Harapannya peserta didik terbiasa untuk saling menghargai satu sama lain.
“Kemarin kita sudah melaksanakan peringatan Maulid Nabi, hari ini kami juga menggelar Spelas bermazmur. Ibadah kerohanian bagi siswa dan guru Kristiani,” tambahnya.
Dwi mengaku setiap salah satu agama memperingati hari besar, peserta didik akan turut membantu dan tidak membedakan satu sama lain. Misalnya ketika Hari Raya Idul Adha, yang menjadi panitia penyembelihan hewan kurban tidak hanya siswa yang beragama muslim tapi juga mereka yang non muslim.
“Kalau Idul Adha panitianya juga dari non muslim ikut dilibatkan. Pembagian daging kurbna juga merata, semua peserta didik akan mendapatkan tanpa melihat agamanya mereka ini apa,” imbuhnya. (kap/ida)
