RADARSEMARANG.COM, SEMARANG, Radar Semarang–Konsep bergerak bersama dalam pembangunan, kembali diwujudkan Pemkot Semarang dan PT Karya Deka Lestari (BSB) dengan membangun Taman Ngaliyan yang terletak di Simpang Jrakah. Taman ini memiliki luas 1.468 meter persegi dan dibangun dengan anggaran total Rp 564 juta dari pihak swasta. Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meresmikan taman yang menjadi taman pasif di kawasan barat Kota Semarang itu, Jumat (14/10) pagi kemarin.
Menurut Mbak Ita –sapaan akrab Plt wali kota—corporate social responsibility (CSR) harus dioptimalkan untuk membangun Semarang dengan konsep bergerak bersama antara pemkot dan pihak swasta. Dikatakan, jika semua pembangunan dibebankan ke APBD, maka tidak akan cukup. Sehingga harus ada peran pihak lain untuk memberikan sumbangsih kepada pemerintah. Pemkot, lanjut dia, sebelumnya memberikan dukungan kepada pengusaha, sehingga diharapkan ada timbal balik, salah satunya dengan CSR ini.
“Kawasan Ngaliyan-Mijen, masih banyak yang bisa dioptimalkan jadi ruang terbuka hijau. Mungkin setelah taman ini, bisa mengoptimalkan tempat lainnya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Ali mengatakan, peningkatan Taman Ngaliyan dibangun dengan anggaran dari CSR sebesar Rp 564 juta. Taman ini dibangun dengan penambahan taman dan pemindahan relief taman.
“Konsepnya ini berubah jadi taman minimalis modern. Jadi, ini memang peningkatan taman yang ada sebelumnya. Patung relief perjuangan juga dilakukan perbaikan agar lebih terlihat,” ujarnya.
Ali mengatakan, saat ini pihaknya memang membutuhkan anggaran dari CSR perusahaan untuk melakukan pembangunan dan pemeliharaan. Pasalnya, APBD pemkot masih banyak terkena refocusing penanganan pandemi Covid-19.
“Kita masih membutuhkan anggaran untuk taman di Kota Semarang. Bahkan untuk anggaran pemeliharaan, kita masih kewalahan, apalagi masih pandemi,” katanya. (bbs/den/aro)