RADARSEMARANG.COM, Semarang – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi resmi dilantik menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) masa jabatan 2022-2027, Senin (10/10) kemarin. Secara otomotis, pria yang akrab disapa Hendi ini harus menanggalkan jabatannya sebagai wali kota.
Namun sebelum melepas jabatan yang sudah disandangnya sejak 2013 itu, Hendi menyampaikan tiga pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan penggantinya, yakni Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
Saat wawacara khusus dengan RADARSEMARANG.COM, Senin (10/10) sore, Hendi menyebutkan tiga pekerjaan rumah yang butuh percepatan demi kemajuan Kota Semarang tersebut, pertama, proyek pembangunan tol laut Kaligawe-Sayung maupun Kaligawe-Mangkang-Kendal. Kedua, proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Jatibarang, dan ketiga proyek Simpang Lima kedua di Taman Singosari.
Terkait tiga pembangunan tersebut, Hendi telah menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya kepada Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota.
Hendi berharap kepada jajarannya bisa menuntaskan tiga proyek prioritas itu. Percepatan harus segera dilakukan mengingat pandemi Covid-19 sudah landai dan perekonomian mulai membaik. Sehingga APBD bisa digunakan untuk mengubah Semarang menjadi lebih baik lagi.
“Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda, Bu Wakil dan teman-teman OPD lainnya bahwa Pandemi Covid-19 ini meluluhlantakan semua sendi, termasuk di Kota Semarang, maka kalau kita berharap kepada APBD sampai 2024, Kota Semarang tidak akan berubah, akan begitu-begitu saja. Tapi dengan ekonomi semakin baik, maka APBD itu bisa dipakai untuk mengubah Semarang menjadi lebih baik lagi,” tegasnya.
Proyek-proyek yang selama ini terhambat karena refocusing anggaran untuk penanganan pandemi, lanjut Hendi, bisa diarahkan kembali untuk menuntaskan pembangunan. Termasuk tiga hal yang menjadi prioritas Hendi. Yakni, penuntasan pembangunan tol seksi Kaligawe-Sayung dan Kaligawe-Mangkang-Kendal. Menurutnya, Pemkot Semarang harus tampil aktif mencari solusi agar pembebasan lahan segera rampung dan proyek bisa segera dikerjakan.
“Pemkot Semarang mesti memfasilitasi supaya ada titik temu untuk pembangunan tol Sayung dan Kaligawe, maupun dengan tol Kaligawe sampai Mangkang, Kendal. Karena kan semua hampir sudah siap, tinggal pembebasan lahan. Perlu dicarikan upaya-upaya titik temu dan Pemkot Semarang harus tampil aktif. Kalau semua itu terwujud, Semarang akan tambah keren. Baik dari segi transportasinya semakin lancar dan banjir rob teratasi,” ujarnya.
Proyek kedua yang menjadi perhatian, yakni PSEL. Saat ini, kata Hendi, proyek tersebut sudah masuk tahap lelang. Butuh pengawalan dengan baik agar memunculkan pemenang lelang yang kompeten dan berkualitas.
“Di Kota besar persoalan klasiknya adalah sampah. Dan kami sudah melakukan pelelangan PSEL, itu harus dikawal dengan baik sesuai aturan. Pemenangnya diharapkan mampu mengatasi persoalan sampah dan bisa mengelolanya menjadi energi listrik,” tandasnya.
Ketiga, lanjut suami Krisseptiana ini, masalah Simpang Lima kedua di Taman Singosari. Hendi meminta proyek tersebut segera terealisasi. Mengingat perencanaannya sudah selesai dan beberapa persoalan pembebasan lahan sudah tuntas. “Saya minta segera diselesaikan. Saya berharap Plt bisa lakukan proses percepatan,” tegasnya.
Sementara itu, mulai Senin kemarin Hendi resmi berkantor di Jakarta sebagai kepala LKPP. Mau tidak mau dia harus meninggalkan rutinitasnya selama ini di Kota Semarang. Lalu bagiamana Hendi mengatur waktu, mengingat dia masih menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Semarang?
“Kalau tidak salah, yang saya tahu, bedanya kalau di LKPP ini jam kantornya jelas, Senin sampai Jumat. Waktu jadi wali kota jam kantornya Senin sampai Senin lagi. Jadi, masih ada waktu Jumat malam, Sabtu, Minggu bisa pulang ke Semarang, kangen-kangenan dan konsolidasi dengan masyarakat Semarang. Baik tugas-tugas kepartaian maupun tugas kemasyarakatan masih saya selesaikan,” katanya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku siap meneruskan visi dan misi serta program kerja Hendi-Ita hingga akhir masa tugas dua tahun yang akan datang. Sesuai aturan, perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini akan menjadi pelaksana tugas (Plt) wali kota.
“Tentu saya akan melanjutkan visi dan misi serta program kerja yang telah kami berdua susun. Komitmen saya, program yang ada tetap berjalan sesuai dengan yang sudah direncanakan,” ujar Mbak Ita.
Meskipun Hendi harus meninggalkan Semarang, lanjut Mbak Ita, dirinya akan tetap menyambung tali silaturahmi. Mbak Ita sendiri menyebut sosok Hendi adalah panutan dan senior yang baik. Terkait kinerja karena susunan pemerintahan yang berubah, Ita menjamin tak akan mempengaruhi semangat kerja untuk membangun Kota Semarang semakin hebat.
“Beliau adalah panutan dan senior kami. Kami support beliau, dan kami perlu support dari beliau juga. Pemerintahan tetap berjalan, karena dulu kalau Pak Hendi berhalangan, pasti diwakilkan, karena memang kita bagian dari pemkot,” tuturnya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, Pemkot Semarang, telah mengirimkan tim untuk meminta fotokopi surat keputusan (SK) dilantiknya Hendi menjadi Kepala LKPP masa jabatan 2022-2027. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian administrasi, karena Hendi tidak lagi menjabat sebagai wali kota Semarang.
Dijelaskan, dari fotokopi yang didapatkan, pemkot akan mempersiapkan administrasi yang bakal diajukan ke Pemprov Jateng guna melakukan pengisian pengganti Hendi sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota Semarang.
“Kita sudah berkomunikasi dengan sekretariat LKPP untuk minta fotokopi SK Kepala LKPP yang baru. Tim sudah kita tugaskan agar bisa mendapatkan dan diproses oleh Provinsi Jateng. Karena pemerintahan tidak boleh kosong,” kata Iswar, Senin (10/10).
Sesuai dengan aturan yang ada, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) wali kota untuk melanjutkan roda pemerintahan. Menurut mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, kemungkinan pelantikan Plt tidak ada, namun pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemendagri apakah akan ada pelantikan atau tidak.
“Secara otomatis Wakil Wali Kota Semarang akan naik jadi Plt Wali Kota Semarang. Plt juga dilakukan lewat penunjukan langsung. Kita belum ada rencana menggelar acara pisah sambut, karena koordinasi belum dilakukan,” jelasnya.
Meskipun roda kepemimpinan berpindah, ia menegaskan visi dan misi Kota Semarang tetap akan diteruskan sesuai yang sudah direncakan sebelumnya. “Kami tidak akan mengubah rencana pembangunan jangka menengah dan visi misi Kota Semarang yang sudah disepakati legislatif dan eksekutif. Jadi akan tetap diteruskan,” katanya.
Bagi Iswar, Hendi dikenal sebagai sosok pemimpin yang bisa mengakomodasi dan menganyomi masyarakat Kota Semarang. Bahkan Hendi dikenal di kalangan ASN karena keramahannya. “Hal itu membuat ASN di Kota Semarang menganggap Mas Hendi sebagai pemimpin sekaligus sahabat,” ujarnya. (zal/den/aro)