RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kiprah Dr H Hendrar Prihadi SE MM selama memimpin Kota Semarang patut diacungi jempol. Hendi-sapaan akrabnya- berhasil membawa Semarang menjadi kota dengan pembangunan terbaik di Indonesia tiga tahun berturut-turut pada 2019, 2020, dan 2021.
Apresiasi yang datang dari pemerintah pusat itu membuat Kota Semarang menjadi role model oleh banyak pihak. Bahkan, kunjungan studi banding dari berbagai daerah menjadi pemandangan setiap hari yang lumrah di Balai Kota Semarang.
Tak hanya dalam pembangunan kota, prestasinya dalam melakukan reformasi pelayanan publik juga diakui di tingkat nasional. Bahkan pemerintah pusat menobatkan Hendi sebagai pembina pelayanan publik terbaik di Indonesia sejak tahun 2016 hingga 2019.
Selain itu, peraih penghargaan Anti Gratifikasi Award KPK RI tahun 2013 dan 2014 ini juga sempat menarik perhatian publik karena terpilih sebagai ‘Best City Manager’ (Manajer Kota Terbaik) oleh lembaga internasional Europe Business Assembly pada tahun 2014.
Seperti diketahui, Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi merupakan Wali Kota Semarang yang menjabat sejak tahun 2013. Hendi lahir pada 30 Maret tahun 1971 di Kota Semarang, sebagai anak ke-10 dari 10 bersaudara dari pasangan Sunarso dan Sunarti.
Hendi sendiri dalam salah satu unggahan akun Instagram pribadinya mengaku, menapaki karir dari seorang sales. Terkait hal itu dirinya memang tercatat pada tahun 1996 sebagai karyawan CV Daya Prima yang bergerak di bidang alat kesehatan. Hendi kala itu menduduki divisi penjualan kaca mata.
Namun setelah sempat beberapa kali berpindah kerja, Hendi memilih fokus berwirausaha. Pada tahun 1999 Hendi tercatat sebagai direktur CV Sinar Mulia, perusahaan yang didirikannya sendiri. Namun tahun 2009 Hendi memutuskan meninggalkan aktivitasnya di dunia usaha, setelah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jateng di tahun tersebut.
Seperti hal di dunia kerja, karir politik yang ditapaki Hendi terhitung pesat. Bagaimana tidak, setahun setelah menduduki kursi legislatif, Hendi naik menjadi Wakil Wali Kota Semarang pada tahun 2010. Posisi tersebut tak lama didudukinya, setahun kemudian Hendi diamanahi menjadi pelaksanan tugas Wali Kota Semarang pada tahun 2011.
Selanjutnya, tahun 2013 pria yang besar di daerah Lempongsari Kota Semarang itu ditetapkan menjadi Wali Kota Semarang. Pasca itu, Hendi mengikuti dua kali pemilihan Wali Kota Semarang yang selalu dimenanginya dengan persentase suara yang mantap. Bahkan pada pemilihan Wali Kota Semarang tahun 2020, Hendi berhasil memenangi kontestasi pemilihan kepala daerah dengan angka 91,57 persen.
Bulatnya suara masyarakat Kota Semarang dalam memberikan dukungan kepada Hendi, tak lepas dari prestasi kerjanya yang berhasil melakukan berbagai lompatan pembangunan di kota kelahirannya.
Bawa Semarang Jadi Kota Pembangunan Terbaik
Hendi dalam memimpin Kota Semarang, berhasil melakukan banyak gebrakan pembangunan. Di antaranya melakukan pengendalian banjir dan rob. Kini intensitas banjir dan rob secara luasan wilayah semakin berkurang.
Kemudian menggerakkan transportasi masal melalui Trans Semarang. Kini memiliki kartu khusus bagi penyandang disabilitas, tarif khusus bagi pelajar, veteran, dan lansia yang hanya Rp 1.000. Trans Semarang juga diarahkan untuk menekan konsumsi bahan bakar dengan dipasangi konverter gas.
Dari segi pendidikan, Hendi memberikan sekolah gratis bagi siswa tingkat TK, SD, ataupun SMP negeri maupun swasta.
Warga Semarang juga dijamin oleh Universal Health Coverage (UHC). “Mulai lahir sampai meninggal, warga Semarang telah dijamin oleh Pemkot Semarang. Semua gratis,” kata Hendi belum lama ini.
Hendi juga memiliki komitmen untuk menggerakkan perekonomian setelah dihantam pandemi Covid-19. Berbagai event tingkat nasional maupun internasional digelar. Bahkan membuat gebrakan sektor wisata, menjadikan Kota Semarang dan pelaku UMKM di Ibu Kota Jateng kian terangkat.
Baru-baru ini, sebut saja event Pasar Apung, Batik Specta Nusantara, Semarang Urban Down Hill, serta event lainnya sukses dihelat Pemkot Semarang untuk menarik wisatawan. Pembangunan infrastuktur berupa jalan, taman, sport center sampai tingkat kelurahan pun digenjot agar perekonomian terus berputar kencang.
Perbaikan Jalan Gajah Raya misalnya, Pemkot Semarang melakukan peninggian jalan agar akses warga dan wisatawan ke MAJT tidak tergenang. Lalu ada pula pembangunan Jalan Sriwijaya dan Jalan Tembus Undip agar aksesibilitas warga lebih mudah.
“Pembangunan Jalan Sriwijaya akan disusul pembangunan Simpang Lima kedua sebagai pusat keramaian baru agar ekonomi warga bisa berputar kencang,” paparnya.
Di sisi lain, Pemkot Semarang juga sedang menyelesaikan pembangunan Gedung Ki Narto Sabdo yang dirancang bertaraf internasional, pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo pun ditargetkan rampung akhir tahun ini. Termasuk RSUD Mijen yang sempat mangkrak kembali dilanjutkan agar tahun ini bisa rampung sehingga bisa melayani warga.
“Kami juga berusaha menghidupkan Hotel Dibya Puri. Dulu hotel ini adalah hotel mewah. Jika berhasil dihidupkan, maka bisa menunjang destinasi wisata Kawasan Kota Lama,” bebernya.
Penataan dilanjutkan ke Kawasan Kampung Melayu. Ke depan dilakukan di kawasan Pecinan. Penataan Kawasan Pasar Johar Baru juga terus dilakukan. Dinas teknis seperti Distaru diperintahkan untuk menata Shopping Center Johar (SCJ) sebagai tempat berdagang.
Pemkot juga membuka Aloon-Aloon Semarang untuk menggelar event besar. Setiap akhir pekan, event kuliner digelar di kawasan ini. Sementara untuk kemudahan pelayanan, Hendi belum lama ini melakukan MoU dengan berbagai pihak agar bisa membuka pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) di Terminal Mangkang. Sebelumnya layanan akhir pekan juga digelar di tingkat kecamatan untuk kemudahan kepengurusan dokumen.
“Total ada 34 instansi yang bergabung, mulai dari OPD Pemkot dan instansi di luar Pemkot Semarang. Harapan kami bisa memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (den/ida)