31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Maulid Nabi Tingkatkan Rasa Cinta Kaum Muslimin

Tak Hiraukan Hujan, Tetap Semangat Ikuti Pengajian

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Hampir di seluruh penjuru nusantara menggelar pengajian Maulid Nabi SAW selama 12 hari berturut-turt di bulan Maulid atau Rabiul Awal. Demikian halnya di Kota Semarang, sebagian besar masjid dan pondok pesantren menggelar puncak acara di hari ke-12 dengan meriah.

MESKI diguyur hujan, ratusan warga berbondong-bondong mengikuti rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Masjid Kauman Johar, Semarang, Jumat (7/10). Mereka bersalawat bersama para habib, di antaranya, Habib Hamid bin Sholeh Ba’agil, Habib Muhammad bin Yahya Baraqbah, serta Habib Umar bin Ahmad Mutohar.

“Ini acara rutin tiap tahun, waktunya sama, bakda Ashar. Acaranya tausiyah yang ditutup dengan kirab keliling sebagai gongnya,” ujar Sekretaris Masjid Agung Semarang Muhaimin kepada RADARSEMARANG.COM.

Acara tersebut merupakan dua hari terakhir dari rangkaian peringatan Maulid Nabi yang biasa digelar setiap tahun selama 12 hari berturut-turut. Puncaknya atau hari ke-12, digelar hari ini Sabtu (8/10) sehabis Ashar. Dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu. Malamnya ditutup dengan acara kirab.

Kirab ini dilakukan dengan berjalan kaki bareng mengelilingi daerah Kauman, mulai bakda Magrib hingga pukul 20.00. Rute kirab dari Masjid Kauman Johor, Jalan Kiai Haji Wahid Hasyim, Jalan Pemuda, Jalan Ki Nartosabdo, Jalan Suari, Jalan Letjend Suprapto, kantor Pos Indonesia, dan finish di Alun-Alun Semarang.

“Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi umatnya. Dengan membaca sejarah Nabi atau maulid akan meningkatkan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Jadi tidak hanya ngaji, tapi juga membuat bahagia masyarakat,” pungkasnya.

Maulid Nabi juga digelar di Masjid Menara Layur bersama 300-an jamaah. Hujan tak menyurutkan niat para jamaah untuk melaksanakan maulid nabi yang dipimpin Habib Hamid Sholeh Baagil.

Masjid Menara di Layur ini merupakan salah satu masjid tertua di Kota Semarang yang sudah puluhan tahun menggelar kegiatan maulid rasul pada 12 Rabiul Awal mencapai puncaknya. “Hampir semua orang tidak hanya sekitar sini, berdatangan,” ujarnya.

“Dengan pembacaan maulid ini, hati kita akan merasa sejuk dan tenang,” ujar salah satu jamaah, Danang Arfyanto.

Salah satu pengurus Rabithah Al-Alawiyah Cabang Semarang, Habib Ali Habibi Al-Munawar menjelaskan pada 12 Rabiul Awal merupakan tradisi hampir di semua masjid di seluruh Nusantara. Rangkaiannya, mulai pembacaan kitab maulid seperti Al-Barzanji, Ad-Diba’i, dan yang paling baru di Masjid Menara adalah Simtuddurror. Isi kitab Maulid menceritakan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

“Sebelum akhir, ada sedikit maidhotul hasanah, dilanjut salat Isya berjamaah. Lewat pembacaan Maulid berarti mengenalkan sosok Nabi Muhammad SAW untuk generasi yang akan datang melalui syair,” tuturnya. (mg26/mg27/fgr/mg24/mg25/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya