27.8 C
Semarang
Friday, 10 October 2025

Ajak Disabilitas Membatik Bersama

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kemeriahan peringatan Hari Batik di Kota Semarang tak ada hentinya. Kali ini para pelaku bisnis perhotelan turut menggaet UMKM batik untuk memperkenalkan dan mengajak anak disabilitas membatik bersama.

Kegiatan diikuti oleh para pelaku UMKM, komunitas rumah pintar, komunitas harapan, dan komunitas disabilitas di Kota Semarang. Gelaran acara bertajuk Ojo dibanding-bandingke iki Batikku ini berlangsung di Hotel Novotel, Senin (3/10).

Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi berlangsungnya kegiatan ini. Selain untuk mendongkrak UMKM, kegiatan yang juga diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Ini bisa menjadi wadah bagi mereka untuk berekspresi dalam berkarya.

Bu Ita sapaan akrabnya juga ikut membatik bersama anak-anak. Mereka membatik bersama menggunakan canting, malam, dan alat pendukung lainnya di kain sepanjang 20 meter.

“Kegiatan ini sangat luar biasa. Selain meningkatkan UMKM juga mengajak anak-anak yang istimewa ini ikut serta. Jadi tidak hanya membuat batik tapi juga memberanikan mereka untuk tampil,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Harapannya kegaiatan ini dapat memberikan ruang yang lebih luas untuk pemberdayaan perempuan yang 60 persennya berkecimpung dalam UMKM.

“Kami juga mengucapkan terimakasih karena sekarang ini hotel-hotel bisa bergerak bersama dengan Pemerintah Kota Semarang. Mereka berbondong-bondong mendukung UMKM dengan pameran, tidak hanya itu tapi juga memberikan suport dengan membeli hasil karyanya,” imbuhnya.

General Manager Novotel Semarang Gunawan Widodo menyampaikan, selain untuk memperingati Hari Batik, acara ini digelar untuk meningkatkan kreativitas anak-anak. Kegiatan membatik bersama dengan anak-anak berkebutuhan khusus ini diikuti oleh 15 anak penyandang disabilitas dan 15 anak dari komunitas harapan.

“Ke depan kita ingin menimbulkan rasa percaya diri dari mereka dan juga mengembangkan kreativitasnya. Jadi mereka merasa tidak minder, terlebih kepada adik-adik kita yang memiliki disabilitas itu juga lebih mengembangkan rasa percaya dirinya,” ungkapnya.

Nantinya hasil canting dari anak-anak disabilitas ini akan dilanjutkan oleh pelaku UMKM untuk dijadikan produk layak jual dan dipasarkan.

Salah satu orang tua dari ABK Agustiana mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Selain untuk mengasah ketarampilan anak juga mengajarkan rasa percaya diri. “Senang ya bisa bergabung di acara ini. Jadi anak-anak seperti putra saya ini tidak merasa di diskriminasi, tapi dirangkul bersama,” akunya. (kap/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya