RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Sebanyak 17 kecamatan di Jateng tidak mempunyai fasilitas SMA/SMK Negeri. Daerah ini biasa disebut sebagai zona blankspot. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng pun berupaya membangun unit sekolah baru (USB) di daerah tersebut.
Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, masih ada wilayah dengan zona blank spot dan desa merah di Jateng yang belum memiliki fasilitas SMA/SMK Negeri. Sementara sekolah ini dibutuhkan sebagai jembatan pendidikan anak didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Uswatun merinci sebanyak 17 daerah tersebut adalah Kecamatan Pagentan, Kecamatan Tawangmangu, Dusun Rahtawu Kecamatan Gebog, Kecamatan Kemalang, Kecamatan Pancur, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Batuwarno, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Tlogomulyo, Kecamatan Bejen, Kecamatan Gladagsari, Kecamatan Kalikotes, Kecamatan Tamansari, Kecamatan Ngaringan, Kecamatan Madukara, Kecamatan Kebonarum, dan Kecamatan Wonosamudra.
“Kebanyakan di 17 kecamatan itu merupakan area blank spot dan desa merah,” jelasnya saat dikonfirmasi RADARSEMARANG.COM, Jumat (30/9).
Ia menambahkan Disdikbud Jateng sudah berupaya untuk melakukan penambahan sekolah sesuai dengan prioritas kebutuhan. “Yang saat ini sedang proses di SMAN 1 Tawangmangu, SMK Lumbir, dan SMK Pagentan,” tambahnya.
Uswatun mengaku saat ini pihaknya sedang memproses enam unit sekolah baru yang sedang diusulkan pembangunannya lewat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sekolah tersebut di antaranya USB SMAN di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo; USB SMA/SMK Negeri di Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo; USB SMAN di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal; USB SLBN di Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas; USB SMAN di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta; dan USB SMAN di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
“Ada enam USB yang diusulkan, tergantung dari kemampuan APBD. Semua masih dalam pengkajian status tanah dan kajian kelayakan,” imbuhnya. (kap/ida)