RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal merevitalisasi Hotel Dibya Puri yang dibangun abad ke-20 lalu. Hotel di Jalan Pemuda ini, dulu disebut Du Pavilion sebagai hotel termewah di Kota Semarang. Namun kondisinya saat ini memprihatinkan dan kurang terawat.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan, kunci sukses pengembangan wisata heritage tidak hanya bersumber pada infastruktur. Namun rohnya adalah hidupnya aktivitas ekonomi, sehingga revitalisasi bangunan cagar budaya di Ibu Kota Jateng terus dilakukan.
Hotel Dibya Puri letaknya strategis, berada di dekat Alun-Alun Semarang. Tercatat hotel tersebut menjadi pilihan sejumlah tokoh penting yang singgah di Kota Semarang. Hendi bahkan menyebut Presiden Soekarno bersama Presiden Megawati pernah menginap di hotel tersebut. “Fokus Pemkot Semarang hari ini adalah untuk mendorong revitalisasi Hotel Dibya Puri,” kata Hendrar Prihadi, Kamis (29/9).
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Semarang adalah membangun komunikasi dengan Kementerian BUMN sebagai pihak yang memiliki kewenangan pada gedung tersebut. Apalagi gedung tersebut menjadi bagian dari aset PT Hotel Indonesia Natour yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhotelan. “Hari ini kami coba terus membangun komunikasi, baik dengan Indonesia Natour maupun Kementerian BUMN,” ujarnya.
Hendi sendiri berharap upaya Pemkot Semarang mendapat perhatian khusus dari Menteri BUMN Erick Thohir. “Mudah-mudahan Pak Menteri juga memberikan atensi supaya Hotel Dibya Puri itu bisa segera dilakukan perbaikan atau revitalisasi,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang M Irwansyah menyampaikan, secara fisik bangunan utama masih utuh. Namun bagian-bagian interior sudah tidak terawat. Bahkan ada beberapa yang sudah hilang. “Dulu sudah masuk tahap perencanaan desain, tapi memang sampai sekarang belum ada realisasinya,” kata Irwansyah.
Irwansyah mengaku jika Hotel Dibya Puri bisa dilakukan revitalisasi, bisa menambahkan nilai tambah di kawasan Kota Lama. “Ini kalau direvitalisasi ya luar biasa sekali akan menambah nilai tambah untuk Kota Lama, Pasar Johar, dan Aloon-aloon,” tandasnya. (den/ida)
