RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pembangunan sport center atau fasilitas olahraga di tingkat kelurahan dan kecamatan terus dilakukan Pemkot Semarang. Harapannya tak lain untuk menggerakkan masyarakat agar giat berolahraga, sekaligus mencari bibit atlet dari tingkat bawah.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Wahyoe Winarto mengapresiasi pembangunan fasilitas olahraga yang dilakukan Pemkot Semarang tersebut. Bahkan, ada yang bertaraf internasional.
“Kita apresiasi, tapi harus dirawat dengan baik. Membangun itu mudah, merawatnya yang susah,” katanya saat ditemui usai dialog bertajuk Kawan Dewan di studio Jawa Pos TV Semarang, Kamis (29/9).
Liluk –sapaan akrabnya–menjelaskan, untuk merawat sport center yang sudah dibangun, pemkot bisa menggandeng stakeholder terkait. Misalnya, KONI atau masing-masing pengurus cabang olahraga (cabor). Tujuannya, agar ada program yang jelas, terkait pembinaan dan pembibitan atlet.
“Kita support betul, salah satunya dengan anggaran. Harapannya, bisa membuahkan atlet muda. Tapi harus ada program yang jelas. Misalnya, dengan menggandeng stakeholder yang ahli dalam bidangnya,” jelas Liluk.
Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, jika hanya diserahkan dan dikelola masyarakat, akan tidak maksimal. “Kalau sudah ahlinya akan maksimal, nggak cukup dengan bersih dan terawat saja. Tapi kalau menggandeng bidangnya, pasti lebih baik,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang Fravarta Sadman menuturkan, pihaknya mengelola enam fasilitas olahraga milik pemkot, yakni GOR Manunggal Jati, Tri Lomba Juang, Lapangan Tenis Tambora, Lapangan Sidodadi, dan Sirkuit Mijen.
“Khusus yang Lapangan Sidodadi ini masih dibangun lagi, akan dilengkapi dengan jogging track dan tribun penonton. Nanti juga ada sisi untuk lapangan voli dan lapangan tenis,” katanya.
Sementara yang dibangun pemkot melalui Distaru, di antaranya mini arena sport center di Kecamatan Semarang Tengah, serta beberapa sport center lainnya di kelurahan dan kecamatan. “Untuk pengelolaannya diserahkan ke warga, sebagai bentuk pembibitan atlet dan lainnya. Nantinya Distaru juga akan melakukan penambahan sport center lainnya,” ujarnya.
Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Unniversitas Negeri Semarang (Unnes) Hendi Pratama menambahkan, Pemkot Semarang perlu menggencarkan sosialisasi untuk pembibitan atlet melalui media sosial, media massa, dan televisi, agar sport center yang ada di wilayah ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
“Kami sangat bangga dengan apa yang dibangun oleh pemkot. Dengan sosialisasi ini, kami berharap agar banyak atlet di tingkat bawah muncul di Semarang. Bahkan ke depan bisa menjadi sport tourism,” katanya. (den/aro)