RADARSEMARANG.COM, Semarang – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemkot Semarang akan jadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Karena itu, dilakukan peningkatan pelayanan dan fasilitas untuk melayani masyarakat.
Hal itu terungkap saat rombongan Komisi D DPRD Kota Semarang melakukan peninjauan ke Labkesda di bawah pengelolaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo menjelaskan, layanan di Labkesda harus terus digenjot dan ditingkatkan sarana prasarananya sehingga bisa bersaing dengan laboratorium kesehatan milik swasta.
“Adanya Labkesda ini bisa jadi backup puskesmas, misalnya untuk cek laboratorium dan lainnya sehingga layanannya harus bisa bersaing dengan swasta namun dengan harga terjangkau,” katanya saat melakukan tinjauan ke Labkesda Kota Semarang Selasa (27/9).
Layanan yang cepat wajib dilakukan, sebelum status Labkesda ini menjadi BLUD. Misalnya dari segi hasil cek laboratorium dan lainnya, namun dengan harga yang murah dan terjangkau bagi warga Semarang.
“Harapan kami tahun 2023 bisa jadi BLUD. Nanti kami akan melakukan dengar pendapat dari Labkesda, apa saja yang dibutuhkan sebelum menjadi BLUD,” pungkasnya.
Kepala Labkesda Kota Semarang Dian Dwi Kusuma Sari menjelaskan, layanan online berupa hasil cek laboratorium sudah bisa dilakukan. “Kita sudah merambah ke online. Masyarakat tidak perlu dipusingkan dengan kertas, karena dari pendaftaran hingga hasil laboratorium sudah bisa dilihat secara online,” jelasnya.
Sejak beroperasi awal tahun ini, sedikitnya ada 60 hingga 70 sampel diajukan ke Labkesda Kota Semarang. Menurutnya, dari segi fasilitas kesehatan yang ada sudah sangat mumpuni. Namun sebelum menjadi BLUD, masih ada pembenahan yang harus dilakukan. “Kami masih perlu menambah alat, misalnya untuk melakukan cek laboratorium kandung logam pada air. Mungkin akan kami usulkan dalam waktu dekat,” paparnya.
Ia menerangkan, penambahan alat tersebut jika dimaksimalkan akan menciptakan layanan yang maksimal pula bagi warga Semarang. Apalagi biaya yang digelontorkan untuk membuat Labkesda sekitar Rp 3,7 miliar. “Pelayanan terus kami tingkatkan, dengan harapan masyarakat mendapatkan akses kesehatan murah, cepat dan mudah,” pungkasnya. (den/ida)
