RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk peralatan kesehatan (Alkes) Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan rawat jalan di RSUD tipe D Mijen. Anggaran ini dipersiapkan pada APBD Perubahan tahun ini melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Kepala Dinkes Kota Semarang M Abdul Hakam berharap jika pembangunan RSUD Mijen ini bisa rampung dan segera difungsikan. Begitu selesai dibangun, pihaknya menargetkan jika rumah sakit yang bisa dimanfaatkan warga yang tinggal di Semarang Bagian Barat ini bisa melayani masyarakat.
“Kami anggarkan Rp 7 miliar untuk IGD dan rawat jalan. Jadi, tahun depan insyaallah IGD sama rawat jalan sudah bisa jalan. Kalau yang rawat inap, masih menunggu,” katanya Senin (26/9).
Untuk tenaga kesehatan yang berdinas di RSUD Mijen, lanjut Hakam, pihaknya mendapatkan kuota pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2022 ini. Nantinya tenaga kesehatan dari Puskesmas juga akan digeser untuk menambah kekuatan personel. “Di puskesmas kami akan bantukan dulu ke sana sambil jalan. Kami lihat finishing teman-teman Dinas Penataan Ruang (Distaru) sampai mana,” tambahnya.
Kepala Distaru Kota Semarang M Irwansyah mengatakan, pembangunan RSUD Mijen hingga kini masih terus berproses. Tahun ini, pihaknya menargetkan jika pembangunan bisa rampung dan Januari nanti bisa berfungsi.
“Sejauh ini progresnya positif. Tahun ini pembangunannya berupa fasilitas penunjang dan finishing, termasuk instalasi listrik. Setelah rampung, nanti alkes dan operasionalnya kami serahkan ke Dinkes,” tuturnya.
Ia menjelaskan, RSUD ini akan dilengkapi 70 tempat tidur. Rinciannya, 35 tempat tidur kelas 3, sebanyak 32 tempat tidur kelas 2, sebanyak 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar RS tipe D.
Menurutnya, tidak ada perubahan konsep pembangunan pada tahun ini, meskipun sebelumnya pembangunannya sempat mandek. “Kami siapkan pembangunan untuk rawat jalan maupun rawat inap,” pungkasnya. (den/ida)