RADARSEMARANG.COM, Semarang – Puluhan warga Karang Tempel, Semarang Timur antusias saat simulasi mengatasi kebakaran. Pembekalan ini sebagai upaya untuk mengedukasi agar masyarakat tanggap dan memiliki skill kesiapsiagaan bencana.
Mereka diajak langsung mempraktekan cara memadamkan api. Dengan berbekal peralatan di rumah warga bisa mencegah kebakaran. Warga juga diajari skill menggunakan apar dan mematikan sumber api saat terjadi kebakaran.
“Jadi bisa lebih paham memadamkan api. Dengan menutup jari dengan pelan, melihat arah angin agar tidak membesar, dan bisa dengan karung atau handuk basah,” ujar Salah satu warga RT 8 RW 4, Warsini, 47, saat mempraktekan memadamkan api di Jalan Hawa IV Karang Tempel kemarin.
Ia mengaku sosialisasi sangat penting untuk mengurangi kebakaran yang lebih besar pada tiga menit pertama. “Kami ibu-ibu rumah tangga selalu berhubungan dengan api ketika memasak ya,” katanya.
Kasi Peningkatan Kapasitas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Budiyatno mengungkapkan penanggulangan kebakaran diawali ketika api baru muncul di tiga menit awal harus segera dipadamkan. “Kalau sudah tiga hingga 10 menit resiko kebakaran memasuki fase kebakaran tinggi,” katanya.
Warga perlu dibekali skill atau pelatihan sederhana. Seperti teori, perilaku api dan kebakaran, mempraktekan dengan karung, gas LPG jika terjadi insiden untuk mematikan api, dan penggunaan apar satu tabung. “Karena sering terjadi kebakaran, jadi Bu lurah menggelar sosialisasi ini,” tambahnya.
Lurah Karang Tempel, Suharyati, 51, berharap 35 warga yang terdiri dari PKL, kader-kader PKK, FKK, LPMK yang mengikuti sosialisasi bisa melakukan kegiatan serupa di lingkungan sekitar. “Resiko kebakaran di Karang Tempel bisa benar-benar hilang, karena selama saya jadi lurah di sini selama tiga tahun, setiap tahun ada insiden kebakaran,” akunya. (fgr/fth)